Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Princess Syantique Ingin Kawin Lari

28 Juni 2020   09:36 Diperbarui: 28 Juni 2020   09:43 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: geekxgrils.com

"Di fotonya dia berkumis dengan mata membara penuh gairah. Lihat." Princess Syantique menyodorkan iPhone pink blink-blink versi yang belum dirilis.

"Unta bukan kendaraan yang bisa diajak jalan-jalan ke mana saja. Apakah dia benar-benar berpikir aku akan maju mundur cantik naik hewan buas itu dengan gaun ini?" tanyanya sambil mengibas buntut merak putih yang menghias pinggulnya.

"Minggu lalu Yang mulia menolak Pebrianov yang datang naik yatch," kata Upik.

"Kau pikir kawin lari dengan perahu dayung kecil dengan semua barang bawaanku lebih baik dari unta? Sama seperti Duke Boris dengan Harley rakitannya bulan lalu. Kadang-kadang aku bertanya-tanya apakah ada otak di antara kedua telingamu itu. Kau tahu Anang mabuk laut kalau naik kapal."

Princess Syantique mengetik pesan dengan kecepatan anak alay main PUBG.

"Aku bilang sama dia kalau aku sakit kepala, ciaobella. Dia harus mengganti dengan transportasi yang cucok meong. Aku menyarankan helikopter Puma. Unpacking, Pik!"

"Dasar julid, teu aya romantis-romantisna acan," gumam Upik Grey sambil membongkar isi dua lusin koper Princess Syantique untuk kesekian kalinya. Sempat terpikir untuk menjambak jambul katulistiwa adiknya yang cetar membahana itu, tapi nanti dia juga yang harus menyasaknya lagi.

Jakarta, 26 Juni 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun