Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Lampu Tidur

13 Juni 2019   14:06 Diperbarui: 14 Juni 2019   15:03 2054
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kirana menarik suaminya ke bawah pohon mahoni rindang, jauh dari Bu Darmi yang mencoba mendengarkan dengan telinganya yang yang masih tajam di usianya yang lebih dari tiga perempat abad.

Matahari yang tadinya bersinar garang ketika Kirana keluar mencari Zarpa kini tertutup awan mendung kelabu yang bergulung-gulung mengantar kegelapan.

***

"Mereka akan datang malam ini," bisiknya pelan, saat air matanya jatuh bersamaan dengan tetesan hujan.

"Sayang, kau benar-benar membuatku gugup. Siapa yang datang?" Giring memeluknya sambil menyeka air mata dari wajah istrinya dengan telapak tangan.

"Papeuting," bisik Kirana menatap mata suaminya yang melebar dan seringainya yang mengejek.

"Papeu... Apa? Kau harus berhenti nonton sinetron horor!"

"Aku serius!" Kirana menghentakkankan kaki dan menjauh dari pelukan suaminya.

"Baiklah ... baiklah," Giring mencoba menatapnya dengan serius sambil kembali memeluknya. Kirana menghargai usaha lelakinya itu, tetapi itu tidaklah cukup.

"Papeuting adalah hantu pendendam yang mampu berubah bentuk. Mereka berkeliaran di dunia untuk mencari musuh mereka, untuk mencabik-cabik dan memangsa jiwa manusia. Setiap kali Papeuting menelan korban jiwa, kekuatannya bertambah."

"Baiklah, aku percaya," ucap Giring sambil tertawa pelan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun