Samar bayangan teringat
Jembatan kayu terhubung
Hingga pada akhirnya jadi jembatan konstruksi besi
Pedurenan dan kebon obat bersahaja
Semua terasa damai di suatu sore
Kuingat di penghujung jembatan dengan setia pedagang buah bercokol
Nanas jadi buah incaranku
Hingga pada saatnya tak kulahap lagi
Nanas yang kulahap bergetah dan lidahku berteriak
waktu begitu tak bersabar terus memacu kecepatannya
Hingga ku benar-benar secara jernih melihat layar pandangan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!