Mohon tunggu...
Ayah Farras
Ayah Farras Mohon Tunggu... Konsultan - mencoba menulis dengan rasa dan menjadi pesan baik

Tulisan adalah bagian dari personal dan tak terkait dengan institusi dan perusahaan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ada Apa dengan Kediri? Banyak Faktor Presiden Bisa Lengser

18 Februari 2020   15:14 Diperbarui: 18 Februari 2020   18:23 671
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerita atau bisa disebut mitos presiden lengser jika berkunjung ke Kediri kembali mencuat setelah Pramono Anung ( Menteri Sekretaris Kabinet) melontarkan pelarangan Presiden Jokowi berkunjung ke Kediri. Hal ini diutarakan Pramono di Pondok Pesantren Lirboyo Kediri, Jawa Timur, Sabtu (15/2/2020).

Bukan tanpa sebab mitos ini berkembang merunut dari beberapa catatan mengenai lengsernya beberapa presiden setelah mengunjungi Kediri. Mitos ini dikuatkan lagi dengan cerita kutukan Babad Khadiri sebuah manuskrip kuno yang menceritakan tentang kejayaan kerajaan Kediri, karangan Mas Ngabei Purbawidjaja yang dipercaya masyarakat Kediri seperti kata Pengamat Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Purnawan Basundoro. Purnawan sendiri kurang meyakini kandungan kebenaran meskipun belum membaca Babad Khadiri.

Semua era masa kepresidenan RI memiliki dinamika yang cukup kencang. Mulai dari Presiden Soekarno hingga ke masa Presiden Jokowi. Ada yang mulus dan ada yang tak mulus dalam proses menyelesaikan masa jabatan Presiden.

Terkait kata Kediri yang merupakan suatu wilayah yang ada di Jawa Timur ada mitos dikaitkan dengan nasib yang dialami presiden  mulai dari era Soekarno.  Soekarno Pernah tinggal di Kediri diwaktu kecil dan juga berkunjung ke Kediri dalam rentang masa kepresidenan. Bahkan Soekarno juga dianggap lengser setelah mengunjungi Kediri.

Presiden SBY dianggap mematahkan mitos angkernya Kediri bagi seorang presiden."Tahun 2007 SBY mengunjungi Kediri. Kunjungan kedua di tahun 2014," ungkap Wakil Sekjen Partai Demokrat Andi Arief lewat akun Twitter-nya, Minggu (16/2)

Pernyataan Andi Arif bertolak belakang dengan pernyataan Imam Mubarok (Dosen Fakultas Dakwah Institut Agama Islam Tribakti Lirboyo Kediri), SBY tidak benar-benar berkunjung ke Kediri, jika mengacu pada sejarah dari Kediri.

SBY berkunjung ke Kediri bagian timur dengan menggunakan jalan pinggir untuk mengunjungi pengungsi erupsi Gunung Kelud. SBY disebutkan Imam hanya melewati pinggiran alias melipir tidak masuk kota.

Hal ini berkaitan juga dengan sejarah kuno yang mengisahkan Kediri terbagi dua barat dan timur sungai Brantas. Saat kunjungan SBY dianggap tak berani menyeberang sungai Brantas ke barat.

Sebelum SBY dianggap mematahkan mitos keangkeran Kediri bagi Presiden ada anggapan Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Presiden RI ke 4 pun alami nasib efek dari kunjungan ke Kediri. Gus Dur lengser usai tiga hari melakukan kunjungan kerja ke Pondok Pesantren Lirboyo Kediri.

Begitu pula dengan Presiden BJ Habibie yang lengser setelah tak lebih dari tiga bulan datang ke Kediri. Semua benar adanya kejadian lengser setelah kedatangan atau pernah mengunjungi Kediri. Namun tidak pas rasanya jika mitos mengenyampingkan kondisi yang terjadi sesungguhnya.

Banyak latar belakang yang secara logika para pemimpin dilengserkan. Sebut saja faktor dilengserkan akibat ketidak adilan, konspirasi politik, kesejahteraan rakyat menurun drastis ( krisis ekonomi), kudeta terencana dan bahkan bisa saja banyak janji-janji politik dan kampanye yang akhirnya menyengsarakan rakyat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun