Mohon tunggu...
Wahyu Ali J
Wahyu Ali J Mohon Tunggu... Penulis - Bebas

Life Path Number 11 [08031980]

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Antara Aku, Oena, dan Tiga Rupa Cerita

4 Agustus 2023   15:22 Diperbarui: 4 Agustus 2023   17:33 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: Pixabay Free Image

*****

"Satu cerita pembuka"

Ada seorang gadis kecil yang sama sekali tidak merasakan bersekolah, alur hidupnya memang tidak mengizinkan gadis kecil itu untuk menikmati bangku sekolahan. Tapi dia dipintarkan olehnya keadaan, dia dipertemukan dengan ragam sosok guru kehidupan yang memiliki kecerdasan dan kepekaan perasaan, finally ... tanpa bersekolah, gadis kecil itu mau untuk belajar sendiri lalu bisa membaca, menulis, sekaligus berhitung, atas dasar kesadaran dan keuletan yang dimilikinya.

"Cerita yang kedua"

Ada seorang gadis kecil yang di hari itu berangkat dari rumah dengat niat untuk mengaji. Ketika ikutan sholat maghrib berjamaah, ketawa-ketiwi. Ketika mulai mengaji, malahan khusyuk bercanda dengan teman yang ada di sebelahnya.

Sesampainya di rumah, gadis kecil masuk menuju ke kamarnya. Ditariknya selimut, hendak langsung tidur niatnya. Matanya terpejam tapi teringat lalu terbayang akannya sesuatu. Finally ... ketika tadi pergi mengaji, gadis kecil itu menyadari sesuatu dan merasa merugi, sebab tidak belajar tentang ilmu apapun, sama sekali tidak ada hasilnya.


"Satu cerita penutup"

Ada seorang gadis kecil yang suka banget berolahraga, sebab sehat secara jasmani dan memiliki postur tubuh yang tinggi juga berat badan yang langsing, menurut gadis kecil itu adalah penting. Olahraga jadi satu rutinitas, menjaga berat badan jadi kegiatan yang butuh dilakukan.

Bersosialisasi dengan teman-teman, refreshing ataupun healing jadi agenda utama ke beberapa destinasi wisata juga penting lho, "Bisiknya gadis kecil" ... tapi di sisi lainnya, gadis kecil itu juga menyadari bahwa dirinya belumlah dewasa, finally ... mengenai apapun situasi dan kondisi, butuh atas seizin orang tua, "Gadis kecil itu untuk sekali lagi berbisik."

*****

Perkembangan zaman kadang memang tidaklah seiring yang diimbangi dengan berkembangnya pola pikir itu sendiri meladeni ragam situasi yang terjadi, menurutku sih begitu.

Kata hati yang mencoba bisa beriringan dengan isi dari intuisi itu sendiri, kadang butuh juga untuk diceritakan agar tidak menjadi yang sebatas satu bentuk persepsi, menurutku sih begitu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun