Mohon tunggu...
Wahyu Ali J
Wahyu Ali J Mohon Tunggu... Penulis - Bebas

Life Path Number 11 [08031980]

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kilas Balik [01]

16 Februari 2021   20:26 Diperbarui: 16 Februari 2021   20:55 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Jumpa yang ternyata, bersua tak terduga. Unggah makna rasa, gugah alam rasa.

Malam belum begitu larut, ketika untuk pertama kalinya terjadi perjumpaan. Tepatnya jumat malam sabtu jam sepuluh, menjadi titik awal cerita bagi keduanya, yang kemudian bertegur sapa.

Ya, pertemuan adalah pertemuan. Apa yang sebenarnya memang tak terduga, namun memang begitulah awal dari sebuah kisah. Kisah keduanya, sepasang muda-mudi yang tengah mencari jati diri.

Di sebuah kafe berkenalan, entah atas alasan apa dia ingin mengenalnya, yang jelas satu lagu dari Incubus yang dibawakan bersama teman-temannya, mungkin cukup menghiburnya.

"Hai, boleh kenalan?" sapa malam itu yang cukup mengagetkannya, darinya.

"Suaramu boleh juga, aku suka. Boleh kan?!" satu tanya darinya, yang menurutnya juga memang ada unsur menggodanya.

"Memang ya, namanya juga wanita." Bisik hatinya sendiri yang terkesan sok tahu saat itu.

"Hei! kok diam! jawab dong!" lagi-lagi dia wanita mengagetkannya.

"Oh ya, maaf. Namaku Ali. Oh ya, terima kasih kalau memang suka dengan suaranya."

"Bukan suaranya lho, itu kan suaramu. Hehehe..." bisikan pelan darinya yang terdengar. Satu bisikan yang menunjukkan bahwa dia tipikal seorang wanita yang bisa bercanda juga, dengan seorang pribadi yang baru ditemuinya.

"Lagu itu buat aku kan ya? kan judulnya juga Wish You Were Here?!" dia wanita bercanda lagi tepat didepannya.

"Hehe..." hanya kata itu yang keluar dari Ali, meski ada tambahannya juga sih, dengan sedikit senyum tipis dari Ali untuknya, yang mungkin kesannya hambar. Ali memang termasuk seorang pribadi yang selama ini cukup sulit untuk tersenyum manis.

"Haduh ah! cuma senyum doang. By the way, makasih ya. Beberapa lagu dari Incubus yang kamu dan teman-temanmu tadi bawakan, sangat menarik perhatianku." Ujarnya yang entah jujur atau tidak, kan baru malam itu Ali untuk pertama kalinya terlibat percakapan dengannya.

"Oh ya! namaku Anna, tapi bukan Anna Molly ya, yang memang salah satu judul lagu dari Incubus juga tuh."

"Hehe... oke, Anna ya. Senang mengenalmu. Makasih juga ya, berkenan mengenal juga menyapaku." Ali berujar begitu.

"Sama-sama, aku juga merasa senang bisa mengenalmu." Anna kembali bertutur kata, yang entah jujur atau tidaknya. Kan Ali belum tahu... Ali baru saja mengenalnya.

Malam itu, Ali memutuskan untuk mengantarnya pulang. Anggap saja jadi salah satu bentuk atau wujud terima kasih dari seorang Ali, untuknya yang bernama Anna yang bukan Anna Molly.

Ada perjumpaan, ada perpisahan bagi keduanya. Tentang kasmaran, masih berbentuk pertanyaan. Tentang membina hubungan, keduanya baru sebentar saja saling bertatapan.

Akankah ada rindu bagi keduanya?! mungkinkah akan ada langkah untuk menata laju? atau justru, hanya akan menjadi sebatas angin lalu?

"Makasih ya, mengantarku pulang. Oh ya, boleh ketemuan lagi enggak ya?!" satu tanya dari Anna.

"Ini baru awal, jumpa pertama kita. Aku sudah tahu rumahmu. Kamu tunggu saja ya." Jawaban Ali untuk Anna.

Meniti rindu, tak terlalu. Menata rasa, tak hanya tatkala.


Salam Fiksiana
Bandung, 16 Februari 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun