Mohon tunggu...
Ridwan Ali
Ridwan Ali Mohon Tunggu... Freelancer - Me Myself and I

Baiklah, kita mulai. Ceritanya, lanjutannya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

It's Up to You

9 Juli 2020   12:35 Diperbarui: 9 Juli 2020   12:37 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: Pixabay.com


Alur kehidupan tentu saja menyajikan banyak adegan peperangan. Perang pemikiran, perang keinginan, perang sudut pandang... pun seabreg jenis ragam peperangan yang lainnya.

"Yoi... Sebab ketika bicara tentang sebuah kepentingan, setiap insan punya kepentingannya masing-masing yang bisa saja "Outstanding" yang terkadang "Overthinking" or "Overreacting".

Wajar, perbedaan adalah satu bentuk proses pembelajaran mengenai apapun keinginan yang sesuai kadar ilmu pengetahuannya masing-masing. Namun tentu saja, perbedaan bisa disikapi satu sisi kedewasaan yang katakanlah tidak seragam, namun tidak sampai yang akan menjadikan kurang seiring sejalan di apapun macam-macam keadaan.

Kenyataan, tentu saja kenyataan. Bukan halusinasi atau imajinasi yang hanya sekadar ilusi tak bertepi. Kenyataan adalah keadaan yang sebenarnya memang benar adanya. Terlihat, bisa juga terasa, dan memang begitulah adanya.

Apapun itu yang namanya keadaan, kembali ke setiap pribadinya masing-masing... "Jikalau baik adanya, ya lakukan. Jikalau kurang berkenan, ya jangan diturutkan. Namun tentu saja, jagalah... jangan sampai menjadi sebuah kerugian, juga tentunya upayakan tidak sampai merugikan."

Kita terlahir tidak bersama, namun kita menjalani kehidupan secara bersama-sama. Di satu dunia yang sama, meski berbeda keinginan, tujuan, ataupun impian yang adalah cita-cita.

Kita insan biasa, yang terkadang ada kurang peka atau anggap saja sedang lupa. Namun itu biasa, sebab masing-masing kita... tentunya sedang berupaya untuk bisa lebih arif bijaksana di kondisi apapun yang sekali lagi, memang begitulah adanya.

Bilamana bermanfaat, ya ikuti saja pelarangan kantong plastik dengan cara tidak menggunakan atau membuangnya dimana saja yang mungkin saja akan terkesan kurang baik yang seenaknya saja.

Seandainya wujud pelarangan terasa kurang berkhasiat, ya sudah... tetap gunakan saja kantong plastik sebagai salah satu sarana untuk digunakan di saat yang diperlukan. Namun tentu saja, hindari hal-hal yang pada akhirnya bisa berdampak menjadi satu dan lain hal yang mungkin saja akan menjadi tidak atau kurang menyehatkan.

Hidup adalah berusaha menyesuaikan dengan keadaan yang seyogyanya akan bisa menjadi satu bentuk saling mengerti, yang didasari sisi kemanusiaan yang bisa saling memahami, demi terciptanya kondisi yang akan bisa menjadikan semakin nyaman tinggal di bumi pertiwi ini.

Salam sehat selalu
Ridwan Ali 09072020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun