Mohon tunggu...
Ridwan Ali
Ridwan Ali Mohon Tunggu... Freelancer - Me Myself and I

Baiklah, kita mulai. Ceritanya, lanjutannya.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Jaringan Kita Kalahkan Jarak

2 Juni 2020   23:11 Diperbarui: 5 Juni 2020   21:59 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: pixabay.com


Pastinya seru mencoba hal-hal baru yang akan bisa menghabiskan waktu terisi secara produktif juga bermutu. Di kala pandemi masih menguji diri yang membuat kondisi di rumah aja mesti dijalani. Itupun tentunya berdasarkan pengalaman dari yang pernah atau telah menggunakan apa yang baru tersebut, yang menurutnya adalah pengalaman berkesan menawan yang sesuai harapan.

Senja yang tenang, tanpa turun hujan. Kerinduan tak terbantahkan akan seseorang yang kini sedang jauh dari pandangan. Terpisahkan oleh jarak yang mengharuskan kami untuk sementara ini berjauhan.

Kebetulan yang adalah kenyataan, sinyal dari jaringan alat komunikasi yang biasa digunakan, seharusnya mengerti akan kerinduan yang kini sedang saya rasakan, namun ternyata tidak demikian... sinyal jaringan tersebut sedang tidak berkenan bekerjasama sesuai kebutuhan perasaan.

Mulai dihinggapi kebingungan, ingin sekali rasanya rindu ini tersalurkan, meski hanya berbentuk sebuah percakapan yang semoga saja bisa menghibur sekaligus melegakan dari dampak kerinduan yang terasa semakin menguasai perasaan.

Keheningan berganti kegentingan... "Apa yang harus saya lakukan?! Mana tahan hanya berdiam diri saja menahan setumpuk kerinduan?!" Beneran lho ini, bukan rindu yang bohongan! Hehehehe...

"Eh Kak, lagi apa nih? Kok kelihatan lagi ada beban pikiran?" Eh ternyata... muncul saudara kandung menghampiri, yang mudah-mudahan bisa memberi solusi.

"Biasa nih... lagi merindukan seseorang, tapi sinyal jaringan alat komunikasi Kakak lagi kurang bersahabat. Gimana nih?!"

"Gampang, nih gunakan smartphone yang aku bawa. Sinyalnya juga bagus tuh." Ah... saudara yang pengertian memberikan sebuah harapan.

"Wah... baiklah, terima kasih sebelumnya. Nggak lama kok, sebentar saja... paling sekitar 10 menit ngobrolnya." Sahut saya yang jelas-jelas kegirangan yang mana bisa saya sembunyikan.

"Silahkan Kak... santai saja, nikmati melepas rindu yang terpisahkan oleh jarak, hehehehe..." Ujarnya.

Memang tidak lama sih, cukup sekitar 10 hingga 15 menit saja. Kerinduan terbayar tuntas lunas tanpa menyisakan rasa penasaran, perasaan menjadi lega dan damailah yang kini terasa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun