Mohon tunggu...
avryl stephanie
avryl stephanie Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

suka kpop

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Game Online pada Komunikasi Anak

3 Desember 2022   13:40 Diperbarui: 3 Desember 2022   14:08 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Game online merupakan sebuah permainan video yang dimainkan dalam beberapa jaringan di komputer, menggunakan komputer pribadi atau konsol video game. Seiring berkembangnya teknologi, kini game online sudah dapat diakses menggunakan HP. Krista Surbakti (2017:30), mengatakan "Game online dapat berkisar dari yang sederhana lingkungan berbasis teks grafis game menggabungkan kompleks dan dunia maya dihuni oleh banyak pemain secara bersamaan." Maka permainan ini dapat dimainkan oleh beberapa orang (multiplayer) melalui jaringan internet dan para pemain dapat berkomunikasi menggunakan fitur chat maupun voice in-game.

Surbakti (2017:32) menegaskan bahwa di dalam game online terdapat dua unsur utama, yaitu server dan client. Server berguna sebagai administrasi permainan dan menghubungkan client, sedangkan client bertugas sebagai pengguna permainan yang memakai kemampuan server.

Karena permainan ini bersifat maya dan dapat menjangkau pengguna dari manapun, terkadang sebelum mendaftar akun pada game yang bersifat online dibutuhkan persyaratan umur. Namun, kini banyak anak-anak sampai remaja yang memalsukan tahun lahirnya untuk membuat akun pada game online. Ini menyebabkan pengguna game online kini dipenuhi oleh para remaja dan anak-anak dibawah umur.

Dampaknya Pada Komunikasi

Aziz (dalam Irianto dkk, 2019:1) menjelaskan bahwa salah satu penyimpangan sosial yang dilakukan anak-anak dan anak usia remaja saat ini akibat kecanduan game online antara lain masalah perilaku komunikasi antar personal. Dikarenakan jaringan internet yang meluas, sulit untuk memfilter kata-kata yang baik dan buruk dalam game online. Ditambah lagi banyaknya influencer maupun Youtuber yang membuat video dimana mereka bermain game online dan menyerukan kata-kata yang kurang pantas untuk diucapkan. Tentu hal ini berpengaruh pada komunikasi anak-anak dan remaja yang mencoba menirunya untuk terlihat "keren." Bahkan kini tak sedikit anak-anak dan remaja yang sering berkata kasar dan tidak sopan kepada sekitarnya. Bukan hanya karena influencer dan Youtuber, fitur chat dan voice in-game juga berpengaruh pada cara berkomunikasi mereka. Mereka tidak tahu dengan siapa mereka berkomunikasi dalam game dan umur berapa para pengguna game tersebut saking luasnya jaringan internet saat ini, maka terkadang mereka berbicara seenaknya.

Beberapa dampak lain dari game online pada komunikasi anak antara lain :

  • Anak jadi mengenal kata-kata kasar
  • Bertindak tidak sopan terhadap orang lain
  • Menganggap kata-kata tersebut keren dan wajar untuk diucapkan pada siapapun

Ini tentu menjadi tugas besar bagi orang tua untuk mendidik anak-anaknya. Menurut Hurlock (dalam Fauzi, 2013:37), komunikasi memiliki fungsi pertukaran pikiran dan perasaan. Terkait dengan hal tersebut, ada dua unsur esensi komunikasi yaitu anak harus menggunakan bentuk bahasa yang bermakna bagi orang yang diajak berkomunikasi dan dalam berkomunikasi anak harus memahami bahasa yang digunakan orang lain.

Maka dari itu, terdapat beberapa cara untuk menghindari pengaruh negatif game online pada komunikasi anak, antara lain:

  • Memberikan anak permainan yang mengedukasi dan sesuai dengan umurnya
  • Mencontohkan cara bicara yang baik dan benar
  • Mengawasi dan memberi porsi dalam bermain game agar tidak menjadi kebiasaan bagi anak
  • Menjelaskan akibat perbuatan berbahaya, dan menunjukkan pilihan yang lebih baik

 

Penutup

Perlu diperhatikan bahwa game online tak selalu berdampak negatif. Melalui game online, para pengguna dapat menghibur dirinya dari stress, mengembangkan bakatnya dalam bidang E-sport, dan meningkatkan kinerja otak. Namun dalam hal mendidik anak, ada baiknya untuk tidak memperknalkan game online sebelum anak cukup umur untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun