Mohon tunggu...
Aviva Lyla
Aviva Lyla Mohon Tunggu... -

(dulu) senang baca, menulis, makan, melamun, dan tidur. punya blog di: kalamata.me & doktr.in

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Moddddyarrrrr !!!

21 November 2011   04:16 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:24 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

[caption id="attachment_150536" align="alignleft" width="650" caption=""][/caption]

Wahai kalian semua,
Lihatlah keadaan negeri ini yang tak pernah berubah
Dari dulu, sekarang, sampai yang akan datang
Adalah kehidupan yang selalu memilih-milih siapa yang dihidup dan matikan
Adalah pemihakan luar bisa kepada mereka yang menang dalam kekuasaan
Meskipun mereka adalah penjahat-penjahat laknat paling bangsat yang pernah terlahirkan
 

Belum pernah tertulis dalam sejarah bangsa ini,
para penjahat bangsat itu benar-benar mendapat balasan
Laknat tak pernah mendekat pada mereka keparat-keparat
Bangsat-bangsat paling biadab negeri ini selalu saja bisa tertawa lebar
menertawakan kesia-siaan para penegak keadilan yang selalu saja dikalahkan
Mereka selalu saja terlindungi oleh hukum dan kekuasaan
 

Maka bangunkah, sekaranglah saatnya kalian bertindak
Jangan berpikir terlalu panjang, karena itu hanya akan menghabiskan hidupmu dalam kekalahan
Sekaranglah saatnya mengambil tindakan nyata dalam kebenaran
Habisilah bangsat-bangsat yang tak pernah habis-habis itu
 

Jika ada bangsat keparat yang tertangkap, janganlah sekali-kali dia diadili
Karena keadilan selamanya juga tidak akan pernah bisa mengadilinya
Hanya akan terus saja menghabiskan waktu dan biaya takterkira
Membayar pengacara jaksa dan pengadilan yang tak pernah terselesaikan
Membayar polisi dan intel mengamankan demonstrasi yang semakin liar
Membayar pengadil keluar negeri mengejar kekayaan negara yang selalu takterkejar
Membayar jamuan makan kepresidenan demi mengemis sekedar recehan
Membayar penjara mewah dengan fasilitas hotel berbintang sembilan
 

Bahkan dengan alasan demi kepentingan bersama
Penguasa menghamburkan trilyun-trilyunan uang dari seluruh rakyat,
bahkan dari anak cucu cicit kita yang belum terlahir di negeri yang diberkati ini
Demi membayar kesalahan dan dosa-dosa yang bangsat-bangsat itu tinggalkan
Dan jika semuanya telah diperbaiki dan dibersihkan,
penguasa memohon dengan sangat pada bangsat-bangsat itu agar berkenan kembali
memberi mereka kesempatan menyebarkan kerakusan dan kebiadaban lagi
sekali lagi, sekali lagi, dan selalu sekali lagi
selalu begitu selama negeri ini berdiri
 

Maka sadarlah,
Kebodohan terbesar bangsa ini adalah membiarkan mereka hidup terlalu lama dimuka bumi
 

BUNUH !!!
Bunuh saja bangsat-bangsat keparat laknat itu biar benar-benar mati
Potong-potong tubuhnya menjadi sejumlah propinsi di negeri ini
Lalu sebar setiap potongan tubuhnya ke setiap propinsi
Agar anyir dan busuk mereka jelas tercamkan oleh calon-calon bangsat yang sedang mempersiapkan diri
 

Kematian mereka adalah satu-satunya cara memutus rantai kebiadaban mereka
Bebas terlalu lama, akan semakin habislah tanah air udaramu dirampas kerakusan mereka
Penjara terlalu lama, akan mereka ajarkan dan tersebarlah kebiadaban mereka pada setiap orang
Hidup terlalu lama, akan sengsaralah cicit dari cicitmu membayar dosa-dosa mereka
Maka BUNUHLAH!!!
Segera saja bunuh mereka semua
Jangan tunggu apapun juga
 

Kalaupun mereka harus dipenjara dulu, janganlah terlalu lama
Semakin lama mereka hidup di dunia,
mungkin saja mereka akan berpikir dan merenung tentang kejahatan mereka
mungkin saja mereka akan bertobat dalam penyesalan menghiba
Dan jika saja penyesalan mereka sempat tercatat oleh malaikat Tuhan,
mungkin saja dosa-dosa mereka akan terhapus begitu saja oleh kemurahan Tuhan
Maka akan sia-sialah neraka diciptakan
Akan kesepianlah iblis tanpa teman
 

Ayo, Jangan berpikir lama lagi,
Segera mulailah bertindak
Bunuhlah mereka semua
 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun