Mohon tunggu...
Avi NurSafitri
Avi NurSafitri Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa PGSD FTIK UNISNU Jepara

Masa depan bertabur bintang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menelaah Konsep Dasar Bimbingan dan Konseling sebagai Acuan Pelaksanaan Bimbingan di Sekolah Dasar

4 Desember 2020   13:16 Diperbarui: 4 Desember 2020   13:17 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

B. Pembahasan

Pengertian Bimbingan dan Konseling

     Bimbingan dan konseling terdiri dari dua kata, yaitu bimbingan dan konseling. Bimbingan merupakan terjemahan dari kata guidance yang dikaitkan dengan kata guide, yang artinya memimpin, menuntun, memberikan petunjuk, mengatur dan memberi arahan atau memberikan nasihat. Pengertian bimbingan yang tertuang dalam pasal 27 Peraturan Pemerintah No 20/90, "Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa dalam rangka upaya menemukan pribadi, mengenal lingkungan, merencanakan masa depan."(Depdikbud, 1994).  Menurut Moh Surya (dalam Minsih, 2015) mengemukakan bahwa bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan yang berkelanjutan dan sistematis dari pembimbing kepada yang dibimbing agar tercapai kemandirian dalam bentuk pemahaman diri, penerimaan diri, pengerahan diri dan perwujutan diri dalam mencapai tingkat perkembangan yang dinilai optimal dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

    Menurut Sweenye (Dalam Minsih, 2015) istilah konseling (counseling) berasal dari bahasa Inggris yaitu "to counsel"  yang secara etimologis berati to give advice (memberi nasehat). Sedangkan menurut Petterson (dalam Minsih, 2015) mengemukakan konseling sebagai proses antar-pribadi, dimana seseorang dibantu oleh seseorang lainnya guna mengembangkan pemahaman dan kecakapan mendeteksi masalahnya.

Tujuan Bimbingan dan Konseling di Sekolah

     Syafaruddin dkk (2019:18) menyatakan tujuan merupakan pernyataan yang menunjukkan hasil yang diharapkan, atau sesuatu yang ingin dicapai melalui berbagai kegiatan yang telah diprogramkan sebelumnya. Tujuan bimbingan dan konseling  merupakan pernyataan yang menggambarkan kualitas perilaku atau pribadi siswa yang diharapkan berkembang (kompetensi siswa) memalui berbagai strategi layanan kegiatan yang diprogramkan. Menurut      Myers (dalam Budiarti, 2017:16) menyatakan bahwa tujuan bimbingan dan konseling adalah tercapainya pengembangan peserta didik secara optimal yang mengarah pada perubahan positif. Bimbingan konseling di sekolah sendiri merupakan layanan pendampingan yang berusaha untuk membimbing dan mengawasi perkembangan peserta didik menuju perubahan positif dan memeperkuat fungsi-fungsi pendidikan.

     Kemudian Telaumbanua (2016) menyebutkan secara umum bahwasanya bimbingan dan konseling itu dilakukan dengan tujuan memberikan pertolongan kepada individu dengan memperoleh kesempatan untuk:

  • Mengenal dan melaksanakan tujuan hidupnya serta merumuskan rencana hidupnya yang didasarkan atas tujuan itu.
  • Mengenal dan menanggulangi kesulitan-kesulitan yang dihadapinya.
  • Mengembangkan kemampuan dan kesanggupannya secara optimal.
  • Mampu memilih, memutuskan, dan merencanakan hidupnya secara  bijaksana.
  • Memahami dan mengarahkan diri dalam bertindak serta bersikap sesuai dengan tututan dan keadaan lingkungan.

     Budiarti (2017:16) menjelaskan secara rinci tujuan bimbingan konseling adalah membina peserta didik yang integral dan seimbang secara aspek kepribadian, sosial kemasyarakatan, keberagaman, dan kesusilaan. Secara khusus, layanan bimbingan konseling bertujuan untuk membentu peserta didik mencapai tujuan-tujuan perkembangannya dalam aspek pribadi, sosial, belajar dan karier.

Fungsi Bimbingan dan Konseling dalam Pendidikan

     Sebagaimana yang dikemukakan oleh Budiarti (2017: 14-16) bahwasannya fungsi bimbingan dan konseling dapat dilihat dari konteksnya sebagai  berikut:

  • Fungsi pemahaman
  • Bimbingan konseling membantu peserta didik memahami tentang diri dan lingkungannya oleh peserta didik itu sendiri dan pihak lain yang berhubungan dengan peserta didik seperti keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan keluarganya.
  • Fungsi pencegahan

Pencegahan merupakan usaha untuk mengantisipasi dengan cara positif dan bijaksana terhadap lingkungan sumber kesulitan.

  • Fungsi pengentasan
  • Fungsi pengentasan sebagai proses untuk membantu mengarahkan peserta didik agar tuntas dari permasalahan yang sedang dihadapinya juga dari semua keadaan yang tidak disukainya. Pengentasan bisa dilakukan secara kelompok atau secara individu terhadap permasalahan belajar yang dialami.
  • Fungsi pemeliharaan
  • Fungsi pemeliharaan ini memelihara semua sesuatu yang baik yang ada pada diri peserta didik baik dari bawaan ataupun dari hasil pengembangan yang telah diperolehnya dari hasil belajar juga pengalaman.
  • Fungsi pengembangan
  • Fungsi pengembangan berhubungan dengan membangun dan menambah baik artinya bahwa fungsi pemeliharaan harus tetap dilaksanakan untuk membangun dan mengembangkannya karena fungsi pemeliharaan dan fungsi pengembangan ini berkaitan satu sama lain. Budiarti (2017: 14-16).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun