Mohon tunggu...
Avid Dea
Avid Dea Mohon Tunggu... Wiraswasta - avid dea saftri

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Laut dan Danau

26 Februari 2019   20:52 Diperbarui: 26 Februari 2019   20:53 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

hari ku semakin  hari memiliki rasa  yang berubah -- ubah . menjalani ini semua tidak mudah aku hanya wanita lemah penuh kekurangan , kau lelaki hanya karena  kau lelaki kau bisa mendapat apa yang kau mau, memilih sesukamu,

Kau tau aku tidak ingin hariku saat ini berubah  menjadi  esok , sebab aku tak tau esok awalan yang bagus untuk ku dengan mu atau esok  adalah akhir dari semua nya.

Tangis selalu pecah, kata yang hanya bisa menggambarkan perasaan. Orang sekitar menertawakan  upaya kita , menyinggung kotmitmen kita hanya sebuah kata candaan. Tidak ada penerimaan jika tanpa penyesuaian ?  Bukan kah benar?

Layaknya air yang asin dan tawar bersatu  , hanya aka nada satu rasa saja

Lalu kurangkah penyesuaian kita sekarang ? jawabalah

Yang saya rasa  penyesuaian sungguh panjang. apa saja yang bisa kau perbuat jika tanpa ada saya ? begitu pula dengan saya  itu pemikiran saat kita menyesal esok, banyak  waktu yang kita lalui ,

para pendengar di sampinku hanya tau laut yang ku pilih  sangat manis. Namun tidak untuk yang melihat. aku berusaha menggambarkan semanis apa laut yang ku pilih , semakin semua tau seberapa pahit laut ku.

Aku pun tau jika kau gambarkan aku , akun pun tak jauh dari kata danau, ya danau  jika sebauh danau yang memiliki pemandangan  yang manis dan indah ,orang akan datang untuk mencari danau itu, membuat perahu untuk menyebrangi menanam  bunga- bunga yang indah di samping nya.  Apa kau bisa membayangkan danau yang ku maksud ini sangat indah ? sama seperti secuil pesan untuknya yang kau tak sengaja  kirimkan pada ku. Kau melarang danau mu semakin indah dengan warna warna yang kau rasa semakin membuat indah danau mu, namun kau hanya ingin danau itu indah oleh kemauan mu. Kau tak mau danau mu bersusah payah membuat indah karena kau sudah cukup merasa danau itu indah.

Jika aku sama" kau gambarkan aku tak seindah itu, aku hanya sebuah danau tanpa perahu , tanpa bunga di kelilingnya , dan tanpa hadirmu...

Namun hujan datang mebuat danau itu semakin rusak , dirimulah yang pertama menyelamatkan keindahannya, kau datang ber ulang-ulang untuk merawatnya menikmati keindahannya, yang kau rasa hanya nyaman , dan tenang  tidak kau rasa ada keindahan kau tetap berusaha sampai akhir dari sebuah danau yang di tinggalkan tak berguna, sunyi , sepi  namun ikan warna warni bisa hidup disana kau datang untuk menengoknya seberapa kagum nya dirimu akan sedikit kelebihannya , namun tidak menarik hati kecilmu untuk tetap bersamanya .

Akan kah cerita selanjutnya untuk ku esok tenggelam di laut seperti  itu. Aku tidak tau , apapun itu , aku akan menuliskan  cerita esok  hanya saat akhir danau seperti ku ini  jika pada saatnya. Namun aku menginginkan  cerita esok selalu  indah hingga orang lainpun tau tanpa kautunjukan aku,orang bisa melihat alasan kau memilihku.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun