Sampai akhirnya pada hari terakhir ujian semester, ia menemukan sesuatu yang berbeda. Sebuah kotak kecil didalam laci, di dalamnya ada origami berbentuk hati, lengkap dengan tulisannya.
"Aku duduk dua meja di belakangmu saat pelajaran, Bahasa Indonesia. Nama ku Revan, maaf butuh waktu lama, tapi bolehkah aku duduk bersamamu di meja nomor 4 mulai besok?"
Nayla menoleh ke belakang, Revan cowok pendiam yang jarang bicara di kelas-tersenyum kecil, dengan pipi merah menahan malu.
Nayla membalas dengan anggukan kecil dan senyum yang tak bisa ia tahan. Karena ternyata, rindu memang bisa tumbuh, bahkan dari selembar kertas kecil di meja tua.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI