Dalam artikel yang berjudul "Menkes Indonesia Kekurangan 130 Ribu Dokter", dijelaskan bahwa Indonesia baru memiliki sekitar 140 ribu dokter yang memiliki STR dari standar 270 ribu dokter.Â
Banyak lulusan dokter yang ada di Indonesia ada sekitar 12 ribu dokter setiap tahunnya. Maka dengan jumlah tersebut dibutuhkan sekitar 11 tahun hanya untuk memenuhi kebutuhan yang sekarang. Menurut penulis ada 3 hal yang penting untuk mempercepat produksi dokter yaitu sumber daya dosen, kurikulum, dan adanya RS pendidikan.
Dalam artikel yang berjudul "Atasi Kekurangan 160 Ribu Dokter, Mendikbudristek dan Menkes Tandatangani SKB", dijelaskan bahwa dalam menangani kekurangan dokter di Indonesia berbagai cara telah dilakukan oleh pemerintah maupun lembaga yang bersangkutan.Â
Pada hari selasa tanggal 12 Juli 2022 Menteri Pendidikan Indonesia serta Menteri Kesehatan Indonesia telah menandatangani sebuah surat keputusan bersama (SKB) di Jakarta. Isi surat tersebut membahas peningkatan kuota penerimaan Program Sarjana Kedokteran.Â
Hal ini dilakukan demi mengakselerasi peningkatan kapasitas FK dan menghasilkan dokter serta dokter spesialis yang dapat memperkuat layanan primer hingga tersier. SKB juga membahas tentang percepatan kebutuhan dosen, salah satunya adalah dengan mempercepat pengusulan Nomor Induk Dosen Khusus (NIDK) bidang kedokteran.
Kedua artikel tersebut membahas hal yang sama, yaitu permasalahan yang ada di bidang kesehatan khususnya kedokteran saat ini dan cara mengatasinya. Dokter sendiri merupakan sebuah profesi yang bekerja untuk menyembuhkan orang-orang yang sakit, dan mencegah orang-orang terkena penyakit.Â
Situasi di mana Indonesia kekurangan dokter bagaikan seorang jalan di padang pasir dengan kekurangan air. Air sebagai dokter, di mana dengan keduanya kesehatan dan nyawa dapat ditetapkan.Â
Padang pasir sebagai situasi dunia yang baru saja melalui sebuah pandemi sehingga kesehatan bangsa menjadi prioritas pertama. Dengan kekurangan air (dokter) di tengah padang pasir (situasi dunia kritis), maka orang tersebut (bangsa Indonesia) tidak dapat bertahan.
Dua puluh tahun yang akan datang, tentunya semua peradaban manusia akan semakin maju. Semua teknologi yang ada termasuk teknologi di bidang kesehatan tentunya akan semakin maju pula. Namun peran dokter dalam bidang kesehatan manusia tetap tidak bisa digantikan oleh teknologi-teknologi tersebut.Â
Peran dokter lebih dari sekedar menyembuhkan pasien secara fisik, dibutuhkan sebuah interaksi manusiawi untuk menenangkan suasana dan meyakinkan pasien atas keselamatan. Maka pekerjaan dokter tidak dapat digantikan oleh robot karena merupakan profesi yang memiliki tanggung jawab dan resiko besar.
Untuk dapat menjadi seorang dokter yang baik tentunya dibutuhkan persiapan dan pengetahuan dasar mengenai pendidikan yang harus dilewati dan berbagai tantangan akademis dan finansial yang akan dihadapi. Hal tersebut dikarenakan menjadi seorang dokter adalah panggilan hidup yang harus dilaksanakan dengan sungguh dan bukan hanya untuk mendapatkan gaji yang besar saja. Seorang dokter harus bertanggung jawab atas pasien yang akan kita tangani.Â