Dengan berat badan 53 kg, tinggi 160 cm, dan usia 22 tahun, saya butuh sebanyak 1.338 kkal. Pada saat sahur, satu piring mengandung 618 kkal sampai 650 kkal.Â
Piring sahur saya biasanya terdiri dari protein yang lebih banyak daripada karbohidratnya. Nasi putih hanya satu centong nasi atau setara dengan 105 gram atau 135 kkal.Â
Saya ambil satu atau dua bahan untuk protein dan lemak, misalnya telur dadar dan ayam teriyaki sebanyak 200 gram atau 300 kkal (tergantung cara masak dan bumbu tambahan). Keduanya sudah mengandung protein hewani yang tinggi.Â
Serat diambil dari sayur dan buah. Sayur dimasak tumis sebanyak 250 gram atau 160 kkal, lalu satu buah kurma atau setara dengan 23 kkal. Mineral tentu dari air mineral. Saya biasanya meminum dua gelas air atau 400 ml pada saat sahur.Â
2. Mindful Eating
Tidak terdistraksi oleh tontonan atau segala macam hal di luar aktivitas makan. Merasakan setiap gigitan dan teksturnya, kunyah sampai lembut, serta tidak terburu-buru.Â
3. Makan sesuai Urutan yang Benar
Minum air mineral satu gelas sebelum makan. Kemudian, makan buah dan sayur terlebih dahulu. Pasalnya, serat merupakan makanan yang cepat dicerna oleh tubuh dan mudah busuk.Â
Selanjutnya, konsumsi protein karena tubuh mencernanya lebih lama dibandingkan dengan serat. Terakhir, karbohidrat karena tubuh memerlukan waktu paling banyak dalam mencerna.Â
Energi dari protein dan karbohidrat juga paling banyak. Urutan untuk pencernaan tersebut mampu membuat kenyang lebih lama. Tubuh pun dapat mengontrol glukosa, sumber energi, lebih baik.
Dengan demikian, kamu bisa merasa menahan lapar seharian, tubuh tetap kuat, dan menjaga kesehatan secara keseluruhan. Ingatlah bahwa sahur bukan hanya sekadar rutinitas dan sunah, tetapi juga kesempatan memberikan nutrisi terbaik.