Mohon tunggu...
Aura Maulida Izzati Kostelani
Aura Maulida Izzati Kostelani Mohon Tunggu... Lainnya - SMAN 28 Jakarta

SMAN 28 Jakarta, XI MIPA 5, No. absen 07

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Resensi Novel "Guru Aini"

7 Maret 2021   19:02 Diperbarui: 7 Maret 2021   19:27 2886
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : https://i.gr-assets.com/images/S/compressed.photo.goodreads.com/books/1579485530l/50547900.jpg 

Resensi

Judul : Guru Aini

Penulis : Andrea Hirata

Penerbit : Bentang Pustaka

Tahun terbit : 2020

Cetakan : Pertama

Jumlah hal : 336 halaman


Andrea Hirata Seman Said Harun atau lebih dikenal sebagai Andrea Hirata lahir di Gantung, Belitung Timur, Bangka Belitung, 24 Oktober 1967. Beliau merupakan seorang novelis yang membawa harum nama Indonesia di mata dunia "Laskar pelangi" merupakan novel pertama yang ditulis oleh Andrea Hirata dan sukses serta mendapat berbagai penghargaan dunia. Seperti Pemenang Buch Awards Jerman 2013 dan Pemenang Festival Buku New York 2013. Selain novel tersebut, Andrea Hirata juga mengasilkan Karya-karya lain yang begitu menakjubkan seperti, Sang Pemimpi, Edensor, Maryamah Karpov, Sebelas Patriot, Ayah, dan lain-lain. Nah kali ini Andrea Hirata mengeluarkan novel terbarunya pada tahun 2020 yang berjudul Guru Aini

Sinopsis

Buku ini mengisahkan tentang seseorang guru matematika yang memiliki murid luar biasa cerdas, serta memiliki cita-cita yang sangat mulia. Berawal dari kisah Desi, di mana ia mengabdi kepada negara untuk menjadi guru matematika. Ia siap di tempatkan di sebuah desa terpencil untuk mencerdaskan anak bangsa dengan ilmu matematikanya. Berbagai macam hambatan telah Desi lalui dan dengan senang hati ia berangkat dari rumah untuk merantau ke sebuah desa terpencil yang bahkan ia sendiri tak yakin dengan keberadaan desa tersebut. Sesampainya Desi di tempat tujuan, nyatanya ekspektasi tak sebanding lurus dengan realita yang ia pikirkan. Di tempat itu Desi mendapati bahwa pelajaran matematika merupakan musuh dan beban bagi murid-murid yang ada di sana. Aini, salah satu murid yang bisa dibilang cukup kurang dalam pelajaran matematika, tiba-tiba menemui guru Desi dan memintanya untuk dijadikan murid didiknya. Hal tesebut terjadi karena ayahnya jatuh sakit, dan penyakitnya belum diketahui. Lantaran penyakit tersebut hanya bisa diketahui dan di obati dengan ilmu kedokteran modern. Maka dari itulah Aini bercita-cita menjadi dokter dan ingin handal dalam pelajaran matematika. Mulai dari sinilah guru Desi bertemu dengan Aini. Berbagai macam cobaan, hambatan serta kejadian tidak dalam kehidupan mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun