Mohon tunggu...
Aura Adinda
Aura Adinda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Andalas

Mahasiswa yang hobi sekali dengan bidang olahraga dan gemar mengikuti kegiatan organisasi kampus

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Voli dalam Manga "Haikyuu"

13 Januari 2024   12:56 Diperbarui: 13 Januari 2024   13:01 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Book. Sumber ilustrasi: Freepik

Voli dalam Manga Haikyuu

Manga "Haikyuu!!" Haruichi Furudate telah membedakan diri dengan genre manga bola voli lainnya dengan fokus yang mendalam pada karakterisasi yang kompleks. Tak hanya menonjolkan aspek kompetisi yang strategis, manga ini menekankan aspek pengembangan karakter yang unik melalui motivasi dan latar belakang yang variatif. Proses ini terjadi pada semua karakter, baik utama maupun sekunder, sehingga menunjukkan kekuatan dan keunikannya dalam dinamika tim. Dengan latar belakang masa muda, "Haikyuu!!" menggambarkan pergolakan emosional karakter yang memberikan nuansa kaya dan mendalam pada cerita. Pergolakan emosional karakter dalam manga Haikyuu sendiri adalah dinamika atau gejolak perubahan emosi yang dialami oleh para karakter utama dalam manga tersebut.

1.Hinata Shoyo

Perkembangan karakter Hinata Shoyo sebagai main character dari Haikyuu merupakan salah satu fokus dari karya ini ketika terjadi evolusi dari seorang anak muda yang hanya tertarik bola voli dengan kemampuan yang terbatas menjadi atlet tim nasional yang strategis dan berpengalaman. Keberhasilan Hinata Shoyo yang sebelumnya banyak direndahkan ditunjukkan pada sesi akhir "Haikyuu!!" yang menunjukkannya menjadi salah satu anggota tim nasional yang dihormati dan bagaimana ia selalu membentuk kolaborasi harmonis sebagai sosok yang paling optimis dalam timnya. 

Kehadiran Hinata juga menjadi inspirasi bagi berbagai rekan ataupun oposisinya selama pertandingan, bahkan karakter dengan karakterisasi yang keras kepala sekalipun, seperti Kageyama Tobio yang awalnya dijadikan rival. 

Salah satu scene pergolakan emosional pada karakter Hinata Shoyo dalam "Haikyuu!!" terjadi ketika timnya, Karasuno, menghadapi tantangan besar atau mengalami kekalahan seperti Ketika kalah berturut-turut di awal turnamen, Hinata tampak sangat terpukul dan frustasi. Ia bahkan sempat menangis karena merasa sangat lemah. Hinata, yang memiliki semangat tinggi dan tekad kuat, kadang-kadang mengalami ketidakpastian dan ketakutan terhadap kegagalan. 

Contoh konkretnya mungkin terjadi ketika Karasuno menghadapi tim yang kuat atau dalam situasi kritis dalam pertandingan. Hinata, yang awalnya penuh semangat, mungkin mulai merasa tekanan dan pertanyaan diri sendiri apakah dia bisa berkontribusi sebaik yang diharapkan atau apakah kemampuannya sudah cukup. Pergolakan emosional Hinata juga dapat muncul dalam hubungan antarpribadi dengan rekan satu timnya, terutama Kageyama, dengan siapa dia memiliki hubungan yang unik. Konflik interpersonal, perbedaan pendapat, atau ketidaksetujuan strategis bisa menjadi pemicu pergolakan emosional dalam karakter Hinata. Pentingnya momen ini adalah untuk menunjukkan sisi manusiawi dari karakternya, bahwa meskipun dia penuh semangat dan bersemangat, Hinata juga memiliki kerentanan dan ketidakpastian. Ini memperkaya karakternya dan memberikan dimensi emosional yang lebih dalam pada naratifnya.

2.Kageyama Tobio

Evolusi karakter Kageyama Tobio yang keras/kaku dan memakau sebagai "Raja Lapangan" yang perfeksionis menunjukkan perputaran 180 derajat ketika ia berhasil menjadi sosok setter yang adaptif, komunikatif, dan beriorientasi terhadap kesejahteraan tim alih-alih mengkritisi secara kontinyu. Perkembangan ini terlihat signifikan pada momen krusial, seperti saat pertandingan yang mengalami berbagai kekalahan/kemunduran, hingga pada kamp pelatihan saat ditunjukkan bahwa hatinya dapat diluluhkan oleh kehangatan serta solidaritas timnya. 

Evolusi karakter Kageyama yang mengusung konsep 'pria dingin yang sempurna' merupakan salah satu titik balik paling signifikan yang menunjukkan peran bola voli dalam mempererat persahabatan. Salah satu scene pergolakan emosional pada karakter Kageyama Tobio dalam "Haikyuu!!" dapat muncul saat dia menghadapi tantangan dalam memahami dan berinteraksi dengan rekan satu timnya, terutama Hinata. Seperti pada scene Kageyama marah saat quick attack-nya dengan Hinata pertama kali gagal. 

Kegagalan quick attack perdananya dengan Hinata membuatnya sangat kesal dan marah. Egonya sebagai setter jenius terluka. Kageyama, yang awalnya dikenal sebagai "Raja Lapangan" karena kemampuan volinya yang luar biasa, mengalami perubahan emosional ketika dia menyadari bahwa kerja sama tim adalah kunci untuk mencapai keberhasilan. Contohnya mungkin terjadi ketika Kageyama merasa frustasi karena kesulitan berkomunikasi atau mengatur strategi dengan baik bersama timnya. Pertandingan atau latihan yang sulit bisa memicu pertentangan emosional ketika dia menyadari bahwa kekuatan individunya tidak selalu cukup dan bahwa dia perlu belajar bekerja sama dengan rekan-rekannya. 

Selain itu, aspek interpersonal dalam hubungannya dengan rekan satu tim dan mungkin pengaruh masa lalunya juga bisa menciptakan pergolakan emosional. Kageyama kemungkinan menghadapi tantangan untuk memahami dan menyesuaikan diri dengan perubahan dinamika tim serta mengelola ekspektasi dirinya dan dari orang lain. Penjalasan ini menciptakan lapisan emosional yang mendalam pada karakter Kageyama, menunjukkan perjalanan perkembangan dan pertumbuhannya dari seorang pemain voli yang fokus pada kemampuan individu menuju sosok yang lebih terbuka terhadap kerja sama dan hubungan interpersonal.

3.Oikawa Tooru

Salah satu evolusi karakter sampingan yang signifikan dalam manga ini terjadi pada Oikawa Tooru sebagai rival Kageyama sejak SMA. Kapten karismatik dari Aoba Johsai ini memiliki sifat perfeksionis dan seringkali memaksakan dirinya untuk mencapai komitmen yang dibangunnya bersama tim, hingga kehilangan makna rasa senang ataupun esensi voli sendiri. Meskipun begitu, sepanjang series ditunjukkan bahwa mau tak mau ia harus berhadapan dengan kekalahan ketika mengejar gelas Nasional dan ia mengalami titik balik yang mempertanyakan motivasi hingga kebahagiaan awal yang ia peroleh dari bola voli sebagai poros kehidupannya. Oikawa Tooru adalah karakter fiksi dalam serial anime dan manga "Haikyuu!!". 

Pergolakan emosional pada karakter ini mencakup aspek keinginan untuk diakui, dan tantangan dalam mencapai tujuan. Oikawa digambarkan sebagai pemain voli yang sangat berbakat tetapi sering kali merasa diabaikan atau kurang dihargai dibandingkan dengan rival-rivalnya. Seperti lada scene Oikawa menangis tersedu di bangku cadangan setelah ia harus digantikan rekan setimnya karena cedera lututnya kambuh di tengah pertandingan penting. Ambisinya untuk menjadi yang terbaik dan dicintai oleh orang lain menciptakan konflik emosional. 

Perasaan cemburu terhadap karakter lain yang mungkin lebih diakui atau lebih sukses dalam beberapa hal juga dapat menyebabkan pergolakan emosional. Selain itu, hubungannya dengan rekan satu tim dan teman-temannya juga dapat menjadi sumber konflik. Kehidupan pribadinya, seperti latar belakangnya dan bagaimana pengalaman masa kecilnya memengaruhi dirinya, juga dapat memainkan peran dalam pergolakan emosional karakter ini. Menampilkan perasaan Oikawa Tooru yang saling bertentangan, mulai dari kepercayaan diri hingga kerentanan dan kecemasan. Pergolakan emosional ini memberikan dimensi tambahan pada karakter, membuatnya lebih manusiawi dan menarik bagi para penggemar

"Haikyuu!!" telah menunjukkan kepiawaiannya dalam aspek story-telling dan tidak hanya menjadi karya laga tentang bola voli dengan berbagai teknik jitunya. Motivasi subjektif, latar belakang yang holistik, dan karakterisasi yang tak terlupakan berkontribusi terhadap posisi "Haikyuu!!" sebagai salah satu karya genre olahraga dengan perjalanan menuju kedewasaan yang tetap dibalut secara ringan bagi pembaca. Karya ini menunjukkan bahwa bola voli tidaklah sekedar menjadi ajang sportivitas dan hubungan monotonik dalam tiap pertandingan, melainkan menjadi titik poros kekuatan individu yang dapat mengalami perubahan diri sebagai penghormatan terhadap olahraga bola voli.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun