Mohon tunggu...
aulya rachmah putri
aulya rachmah putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional UPN "Veteran" Yogyakarta

Memiliki minat pada bidang sosial serta segala sesuatu yang berhubungan dengan perempuan, self love, dan kesehatan mental.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Kerja Sama Indonesia dan Singapura terkait Kawasan Batam-Bintan-Karimun

2 Oktober 2022   23:33 Diperbarui: 9 Oktober 2022   10:02 1476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Ilustrasi: Haguajusticereport.net) 

Berbagai workshop diadakan guna menaikan tingkat daya saing industry dan efisiensi serta Joint Expert Study on Competitiveness of Batam-Bintan-Karimun. Benchmarking atau membandingkan cara saing ekonomi di kawasan yang serupa di Asia pun dilakukan agar daya saing kawasan BBK dapat meningkat.

Dampak dari ditetapkannya kawasan Special Economic Zone di wilayah Batam-Bintan-Karimun salah satunya adalah perkembangan di bidang perdagangan. Singapura yang merupakan partner dagang yang penting untuk Indonesia melalui Provinsi Kepulauan Riau sebagai pintu utamanya telah meningkatkan  nilai impor Indonesia sebesar US$ 4,09 milyar pada tahun 2002 dan naik sebesar 12,47% apabila dibandingkan di tahun yang sama yakni sebesar US$ 3,14% milyar.

Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, telah menetapkan tiga peraturan terkait pemberlakuan kawasan Batam-Bintan-Karimun sebagai kawasan perdagangan bebas sejak 2014. Pemberlakuan tersebut didasarkan oleh peraturan pemerintah pengganti Undang-Undang No.1 Tahun 2007 yang merupakan pergantian dari UU No.36 Tahun 2000 Tentang Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas.

Pada tahun 2022, sebuah pertemuan yang Bernama The 14th Co-Chairs Meeting Working Group on Batam-Bintan-Karimun and Other Special Economic Zones in Indonesia diadakan. Didalamnya membahasn mengenai poin-poin pokok untuk usaha pemulihan ekonomi serta pembangunan, terkhusus di kawasan BBK. Pertemuan ini diwakili oleh Deputi Koordinasi Bidang Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Wahyu Utomo dengan Chairman Economic Development Board dari Singapura.

Kelanjutan perkembangan rencana pengembangan kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas BBK yang mencapai tahap finalisasi dan pembangunan jembatan Batam-Bintan yang juga menjadi fokus dalam kerja sama antara Indonesia-Singapura dipaparkan oleh Pemerintah Indonesia dalam pertemuan tersebut.

Pemerintah Indonesia pun menyatakan bahwa beberapa perkembangan kondisi ekonomi di Provinsi kepulauan Riau yang semakin membaik sejalan dengan meredanya pandemi Covid-19 serta dibuka kembalinya Kepulauan Riau sebagai pintu keluar masuk perjalanan luar negeri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun