Mohon tunggu...
A.RN
A.RN Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

City life enthusiasts

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Wajah Baru dan Aku

29 Juni 2020   12:16 Diperbarui: 29 Juni 2020   21:15 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wajah baru stasiun Jatinegara, Jakarta (Dokumentasi Pribadi)

Kakek tua itu sedang duduk termangu, sesekali dilihatnya sekeliling stasiun ini yang dipenuhi kaca. Nampak baru.

Menunggu yang datang? Ah tentu saja. Semua stasiun kan tempat untuk seseorang pergi atau pulang, pikirku.

Tak sabar menunggu si ular besi, Aku menghampiri dan duduk di dekatnya. Dengannya, kami dipisahkan oleh tanda silang, sebuah era baru.

Tidak ada.

Tidak ada obrolan antara kami.

"Ah, kira-kira seperti apa rasanya stasiun ini pada saat kakek masih muda sepertiku?" Khayalku.

Semua yang baru, pada masa setelahnya akan terganti baru.

Seperti stasiun ini, menjadi saksi bisu.

Ukiran dan Ruang, memori Hindia-Belanda masa lalu, dibiarkan menyatu dengan susunan kaca yang baru.

Biarlah kakek ini duduk mengingat. Siapa tahu di gedung Hindia-Belanda itu, ia pernah memeluk kekasihnya dan berucap sampai jumpa.

Wajah baru stasiun ini, keturunan baru berkerumun, semakin banyak yang menunggu.

Tibalah keretanya, kakek itu masih menunggu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun