Mohon tunggu...
A.RN
A.RN Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

City life enthusiasts

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Melangkah di Melaka, Menelusuri Jejak Peradaban Nusantara Masa Lampau

15 Januari 2018   18:46 Diperbarui: 19 Januari 2018   17:46 2387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terdapat juga cacatan sejarah dari Kesultanan Melaka sampai Deklarasi Kemerdekaan Federasi Malaya (Malaysia) pada tanggal 31 Agustus 1957.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Di depan bangunan berkibar 13 bendera negara bagian dan sebuah bendera Federasi Malaysia.

Malacca Stamp Museum (Museum Prangko)

Melaka juga menjadi tempat yang menarik bagi anda seorang filateli. Sebelumnya, bangunan kecil ini dihuni oleh keluarga Westerhout selama 300 dan kemudian diubah menjadi museum pertama negara tersebut setelah tahun 1957.

Hanya dengan RM 3, kita bisa belajar sejarah, budaya, alam, dan dinamika masyarakat Melayu dalam koleksi perangko.

Islamic Museum

Peran Melaka dalam penyebaran Islam di semenanjung Melayu didokumentasikan di Museum Islam Melaka. Bertempat di bangunan bekas Belanda, museum ini berdiri di lereng bukit St Paul dan dianggap megah pada masa-masa awal. Kesan pertama melihatnya bangunan ini sangat merah dan ''eye catching''.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Selain memamerkan obyek menarik Islam secara sederhana, museum ini juga menjadi pusat penelitian dan pengumpulan data peradaban Islam.

Middleburg Bastion

Sisa bangunan ini bisa kita di tepi sungai Melaka, tepatnya di sebrang Stadhuys. Reruntuhan benteng Middleburg ditemukan pada tahun 2006. Dinding banteng ini sebenarnya berdiri sepanjang 1,5 km mengelilingi kota ini.

Dibangun oleh Portugis pada pertengahan tahun 1500an. Belanda kemudian menambahkan benteng Middleburg dan benteng Hendrick di tahun 1600-an untuk melindungi dermaga tua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun