Mohon tunggu...
A.RN
A.RN Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

City life enthusiasts

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Melangkah di Melaka, Menelusuri Jejak Peradaban Nusantara Masa Lampau

15 Januari 2018   18:46 Diperbarui: 19 Januari 2018   17:46 2387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Walking tour adalah pilihan paling cocok untuk keliling Melaka. (dokumentasi pribadi)

Melaka adalah kota dengan segudang sejarah. Kota ini pada masa lampau kerap menjadi rebutan penguasa karena wilayahnya sangat strategis dalam mengatur kegiatan perdagangan yang melintasi Selat Melaka - merupakan salah satu jalur sutra yang dilewati para penjelajah dunia dan perannya masih sangat penting hingga masa kini  untuk menghubungkan perdagangan antara Timur dan Barat.

Begitu banyak sejarah yang terukir di kota ini. Maka Ketika anda menjejakkan kaki di Melaka, jangan heran dengan banyaknya museum bertebaran yang jaraknya satu sama lain berdempetan. Seolah setiap kita melangkah, kita diajak untuk menjadi saksi peradaban nusantara yang dulu tersohor bagi warga dunia pada masanya.

Aktivitas peradaban Melaka tidak terlepas dari Sungai. Sejak awal abad ke-15 para pedagang berlayar menghidupi jalur ini ke penduduk lokal untuk menukar barang, membuat armada penakluk Eropa tergoda untuk menguasai perairan dan kerajaan.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Satu hal, bahwa pariwisata Melaka sangat informatif kepada turis. Ketika saya pertama kali tiba di Melaka, saya bahkan tidak punya itinerary. Hingga saya mencari panduan di pusat informasi turis yang letaknya tepat di sebrang Dutch Square.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Informasi artikel ini merupakan rangkuman dari pengalaman pribadi saya yang bersumber pada panduan turis yang saya dapatkan dari pusat informasi Melaka. Lalu ada apa saja di sana?

Mari kita bahas satu-persatu!


The Stadhuys

Langkah pertama bisa kita mulai dari titik ini. Biasa disebut dengan Dutch Square / Bangunan Merah. Di sinilah pusat kota Melaka pada masa kolonial Belanda. Dikelilingi dengan gereja Christ Church, balai kota (Stadhuys), alun-alun pasar, sekolah, dan tepian sungai Melaka yang asri. Membuat kota ini berkarakter layaknya kota-kota kuno di Eropa.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Kini tempat ini menjadi ikon wisata kota tua Melaka, spot utama berbagai atraksi turisme, dan titik pertama para turis yang baru saja sampai di kota ini.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Bukit St. Paul (Reruntuhan Gereja St. Paul)

Bangunan ini berdiri di sebuah bukit belakang Stadhuys, dengan menaiki beberapa anak tangga. Dari bukit ini kita bisa melihat pemandangan kota tua Melaka 360 derajat.

tangga menuju reruntuhan. (dokumentasi pribadi)
tangga menuju reruntuhan. (dokumentasi pribadi)
Reruntuhan awalnya adalah sebuah kapel bernama Nossa Senhorada Annunciada (Our Lady of Annuciation) yang dibangun oleh Portugis. Kemudian Belanda menamainya dengan Gereja St Paul dan beroperasi selama 112 tahun.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Di bagian depan gereja berdiri sebuah patung St. Francis Xavier, Misionaris Yesuit yang berkhotbah di gereja ini dari tahun 1545 hingga 1552. Dibangun untuk memperingati kepergiannya dan pengasingannya di kota ini.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Porta De Santiago (A Famosa)

Sebelumnya berbentuk benteng, dibangun oleh Portugis pada tahun 1512 dan merupakan satu dari 4 gerbang utama ke benteng Portugis di kota ini. Kemudian direnovasi oleh Belanda pada 1670 setelah berkahirnya kependudukan Portugis selama 130 tahun.

sumber foto: trip advisor
sumber foto: trip advisor
Di bawah kolonialisasi Inggris, benteng itu dibongkar dan kini yang tersisa hanya gerbangnya saja.

Museum Kesultanan Melaka

Museum ini berdiri di atas bekas Istana Sultan Melaka, dibangun pada tahun 1984 untuk mengenang masa kejayaan kesultanan Melaka dan berdasarkan anotasi dalam Sejarah Melayu.

Struktur kayu mengingatkan pada gaya arsitektur pada masa pemerintahan Sultan Mansur Shah (1456-1477). Tidak ada kuku, hanya pasak kayu, yang digunakan dalam konstruksi.

sumber foto: dreamstime
sumber foto: dreamstime
Museum ini memamerkan kondisi rumah tangga kerajaan pada abad ke-15 dan juga menampilkan artefak, persenjataan, upacara, dan kostum tradisional Melayu. Dari perhiasan, instrumen dan karya seni lukis Melayu langka.

Monumen Kemerdekaan (Proclaimation of Independence Memorial)

Bangunan kolonial Inggris yang dibangun pada tahun 1912. Di dalamnya memamerkan catatan dan semua memorabilia, manuskrip, kaset, slide dan film perjuangan negara untuk merdeka dari pemerintahan colonial.

Terdapat juga cacatan sejarah dari Kesultanan Melaka sampai Deklarasi Kemerdekaan Federasi Malaya (Malaysia) pada tanggal 31 Agustus 1957.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Di depan bangunan berkibar 13 bendera negara bagian dan sebuah bendera Federasi Malaysia.

Malacca Stamp Museum (Museum Prangko)

Melaka juga menjadi tempat yang menarik bagi anda seorang filateli. Sebelumnya, bangunan kecil ini dihuni oleh keluarga Westerhout selama 300 dan kemudian diubah menjadi museum pertama negara tersebut setelah tahun 1957.

Hanya dengan RM 3, kita bisa belajar sejarah, budaya, alam, dan dinamika masyarakat Melayu dalam koleksi perangko.

Islamic Museum

Peran Melaka dalam penyebaran Islam di semenanjung Melayu didokumentasikan di Museum Islam Melaka. Bertempat di bangunan bekas Belanda, museum ini berdiri di lereng bukit St Paul dan dianggap megah pada masa-masa awal. Kesan pertama melihatnya bangunan ini sangat merah dan ''eye catching''.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Selain memamerkan obyek menarik Islam secara sederhana, museum ini juga menjadi pusat penelitian dan pengumpulan data peradaban Islam.

Middleburg Bastion

Sisa bangunan ini bisa kita di tepi sungai Melaka, tepatnya di sebrang Stadhuys. Reruntuhan benteng Middleburg ditemukan pada tahun 2006. Dinding banteng ini sebenarnya berdiri sepanjang 1,5 km mengelilingi kota ini.

Dibangun oleh Portugis pada pertengahan tahun 1500an. Belanda kemudian menambahkan benteng Middleburg dan benteng Hendrick di tahun 1600-an untuk melindungi dermaga tua.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Penggalian dan penelitian arkeologi selanjutnya mengkonfirmasi bahwa benteng ini adalah bagian dari benteng kuno Menara Pengawal dan dibangun kembali dengan menggunakan batuan laterit dari pulau Upeh di dekatnya.

tepi sungai Melaka samping Middleburg Bastion (dokumentasi pribadi)
tepi sungai Melaka samping Middleburg Bastion (dokumentasi pribadi)
Sri Poyyatha Vinayagar Moorthi Temple

Wisata sejarah yang bisa kita dapatkan selain peninggalan masa kerajaan dan colonial di Melaka adalah sebuah kuil Hindu. Kuil Sri Poyyatha Vinayagar Moorthi merupakan kuil tertua di Malaysia dan sudah berdiri selama 230 tahun. Didedikasikan untuk Lord Vinayagar, tubuh gajah dengan tubuh manusia dan 4 tangan. Dianggap suci bagi Komunitas Chettiars dan Chitty (Peranakan India) di Melaka.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Masjid Kampong Kling

Masjid ini berusia 150 tahun. sisi unik dari masjid ini adalah arsitekturnya merupakan campuran dari kebudayaan China, Melayu, dan Eropa. Memiliki atap piramida yang unik dan menara berdesain pagoda Cina 6 tingkat, ubin kaca bergaya Eropa yang indah serta langit-langit kayu yang berukir indah.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Kuil Cheng Hoon Teng

Satu lagi bangunan religius bersejarah di Melaka adalah kuil China ini. Dibangun pada tahun 1645 dengan bahan-bahan yang dibawa dari provinsi Fujian dan Guandong di China. Di dalamnya terdapat karya-karya indah dengan patung-patung mitologis yang diukir secara rumit.

sumber: trip advisor
sumber: trip advisor
--------------

Selain atraksi sejarah, kota Melaka juga punya beragam jenis wisata yang direkomendasikan oleh dinas pariwisata setempat. Untuk itu ketika anda baru sampai kota ini, kunjungilah kantor pusat informasi wisata terlebih dahulu untuk mengambil lembar panduan wisata (tourism guide). Agar kita bisa mendapatkan ilmu baru yang menarik setelah berkunjung ke kota ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun