Mohon tunggu...
A.RN
A.RN Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

City life enthusiasts

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Yerusalem dan Eksistensi Palestina yang Semakin Pudar

13 Desember 2017   07:37 Diperbarui: 14 Desember 2017   01:18 4031
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang anak Palestina ditangkap pasukan keamanan Israel atas demonstrasi menentang Yerusalem sebagai ibu kota Israel. (sumber foto: instagram/moskharouf)

Yerusalem Timur adalah area C otoritas Palestina. Namun wilayah ini berada dalam kekuasaan penuh militer Israel. Meski ditentang oleh dunia internasional, di wilayah ini juga dibangun masif perumahan orang-orang Yahudi imigran dan diakui status kewarganegaraannya oleh Israel.

Sementara bagi masyarakat Palestina, meski mendominasi Yerusalem Timur atau area C yang lain. Mereka tidak memiliki status kewarganegaraan. Rumah mereka bisa digeledah dan dihancurkan kapan saja oleh Israel.

Wilayah Yerusalem Timur yang seharusnya dalam kekuasaan Palestina, perlahan didominasi Israel. (Sumber: arunwithaview.wordpress.com)
Wilayah Yerusalem Timur yang seharusnya dalam kekuasaan Palestina, perlahan didominasi Israel. (Sumber: arunwithaview.wordpress.com)
Israel mengatur seluruh aspek kehidupan di wilayah ini dan berwenang untuk menyetop pasokan listrik dan air ke rumah mereka. Warga Palestina tidak bisa berbuat apa-apa.

Klaim Israel tentang Yerusalem yang satu dan tidak dapat terbagi, tidak terlepas dari sejarah masa kejayaan bangsa Yahudi pada 3000 tahun lalu dan tercatat dalam kitab suci Taurat dan Alkitab. 

Baca juga: Deklarasi Balfour, Yerusalem, dan Harapan Selama 2000 Tahun

Namun kini wajah Yerusalem telah berubah. Kekuasaan bangsa Yahudi (kerajaan Israel tua) atas Yerusalem bahkan tidak pernah berlangsung lama. Kota ini telah berpindah kekuasaan berkali-kali dari suku Semit, orang Mesir, Romawi, dan juga Kekaisaran Ottoman. 


Sejarah modern negara Yahudi baru dimulai pada tahun 1947, ketika PBB menyetujui sebuah rencana pembagian untuk Palestina (kemudian di bawah pemerintahan Inggris) menjadi dua negara, satu untuk Yahudi dan satu untuk Arab.

Sementara Yerusalem diberi status sebagai daerah internasional yang dikelola oleh PBB. Namun baik kedua pihak, menolak rencana itu yang menimbulkan konflik hingga tahun 1967. Yang terakhir, dalam perang enam hari Israel merebut Yerusalem termasuk Kota Tua, di mana Kubah Batu dan Masjid al Aqsa - situs suci yang dalam agama Yahudi disebut sebagai Temple mount atau Bait Allah dalam Kekristenan.

Yerusalem, sesuai namanya yang memiliki arti damai, seharusnya menjadi pusat harapan setiap manusia beriman dan toleransi. 

"Saya tidak dapat diam atas kekhawatiran mendalam saya tentang situasi yang telah terjadi beberapa hari terakhir ini, Saya membuat sebuah permohonan yang tulus sehingga semua berkomitmen untuk menghormati status quo kota (Yerusalem), sesuai dengan resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa yang bersangkutan" - Kata Paus Fransiskus, dikutip dari Reuters.

Kini yang tersisa di kota itu adalah kebencian dan menjadi ajang para penguasa yang rakus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun