Mohon tunggu...
auliya iswandari
auliya iswandari Mohon Tunggu... Mahasiswa Pascasarjana UIN Mataram

Hobi saya berniaga atau berbisnis selain itu saya juga ingin membanggakan orangtua saya lewat pendidikan yang tinggi

Selanjutnya

Tutup

Parenting

"Ketika Nafkah Diabaikan: Dampak Psikologis dan Hukum Bagi Keluarga"

17 Oktober 2025   02:25 Diperbarui: 17 Oktober 2025   02:23 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Jika suami dengan sengaja tidak memberikan nafkah tanpa alasan yang sah, istri berhak melaporkan secara hukum atau bahkan mengajukan gugatan cerai atas dasar penelantaran. 

Apa yang Bisa Dilakukan Jika Nafkah Diabaikan?

  • Bicara dari Hati ke Hati 

           Cobalah komunikasi terbuka terlebih dahulu. Sampaikan perasaan dan kebutuhan secara jujur, tanpa emosi yang meledak-ledak.

  • Minta Bantuan Pihak Ketiga 

           Jika komunikasi tidak berhasil, libatkan pihak keluarga atau mediator, seperti tokoh agama atau konselor pernikahan.

  • Konsultasi Hukum 

            Bila masalah berlanjut dan merugikan secara nyata, istri berhak mengajukan aduan ke- Pengadilan Agama.

  • Fokus pada Kesejahteraan Anak

            Apapun keputusan yang diambil, pastikan kebutuhan dan masa depan anak tetap menjadi prioritas.

Nafkah adalah hak istri dan anak, bukan sekadar kebaikan hati dari suami. Ketika hak ini diabaikan, dampaknya bukan hanya terasa di meja makan, tapi juga merambat ke hati, pikiran, dan masa depan keluarga. Penting bagi setiap pasangan untuk memahami bahwa tanggung jawab finansial adalah bagian dari komitmen hidup bersama, bukan beban  antara sepihak.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun