Mohon tunggu...
Auliya Ihza H
Auliya Ihza H Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Terus Menari

7 Oktober 2015   22:46 Diperbarui: 16 Maret 2019   17:34 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mega menghias nirwana sementara.
Disudutnya menari gadis bermata sayu
Bekas tangisnya masih kentara
Tapi bibirnya masih tersenyum jua

“Kenapa ?!”

Teriaknya disela ayunan jemarinya
Fikirannya berkelana
Imajinasinya liar
Kakinya menghentak
Ia berputar putar
Sedetik kemudian
Selendangnya terjatuh beriringan dengan lambaian tangannya yang melemah

Sang gadis kelelahan
Lalu Ia terduduk dan kembali menangis sesenggukan.
Ada nyeri di ulu hatinya.
Cinta orang yang dicintainya.
Yang ada bila bosan
Yang ada bukan karena keadaan.
Bertahan karena iba?
Begitukah?

Sang Gadis tersenyum dalam sedu nya.
Betapa bodoh, pikirnya.
Ia memang berharap lebih pada cintanya.
Berharap dia yang bisa menjadi sandarannya untuk yang terakhir.
Berharap dia yang selalu ada saat sedih dan gembiranya.

Tapi ganjalan dihatinya menyadarkannya.
Bahwa firasatnya tak sepenuhnya salah.
Sang gadis belum yakin benar.
Bahwa cintanya telah membohonginya.
Membohongi perasaannya.

Kekalutan menyelimuti mereka.
Sang gadis yang terlanjur mencinta.
Dan cintanya yang tak tega pergi meninggalkannya.
Sang Gadis berdiri kembali.
Dihirupnya napas yang semula sesak.
Ia kembali menari.
Memeluk nestapa yang semoga segera sirna

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun