Mohon tunggu...
aulia novia ramadhani
aulia novia ramadhani Mohon Tunggu... UIN Raden Mas Said Surakarta

Oi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Aku Jadi Lebih Sayang Lingkungan Karena Orang Ini

7 Agustus 2025   14:06 Diperbarui: 7 Agustus 2025   14:06 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nala Aprilia ketika melakukan climate strike minggu pertamanya di Bogor, Indonesia tahun 2021. (Sumber: Instagram @nlaprr)

Of course, it is indeed good things. Seperti yang kubilang tadi, Nala bukan lagi bercita-cita, tetapi dia kemungkinan jadi sebuah cita-cita.

“Biasanya kalau membangun habit baru, itu membutuhkan kurang lebih 3 bulan. Misalkan aku 3 bulan rutin bawa tumbler, itu udah melekat ke karakter kita. Ketika kita nggak bawa tumbler, kita tuh bakal ‘ih ini bukan aku banget, deh.. kok aku bawa botol plastik sih..’ ada rasa-rasa nggak enak nantinya,”

Mendengar ini, pendapatku soal Nala yang ramah bertambah jadi Nala yang punya jiwa pejuang. Dalam perjalanannya menjadi pegiat lingkungan, aku menduga-duga Nala juga banyak mengalami pasang surut semangat.

Namun, aku rasa jika Nala memilih ngalah dengan diam dan tidak berbuat apa-apa, hari ini pastilah bukan dia yang aku wawancara. Hari ini, pasti juga tidak ada nama Nala Aprilia di cerita icikiwir bin asolole ini.

Kembali aku teringat dengan salah satu sajak penyair nyeni Indonesia Chairil Anwar yang bilang, “Sekali berarti, sudah itu mati”.

Sepenggal bait dalam puisi bertajuk Diponegoro itu setidaknya berarti besar bagi diriku. Yang tidak kusangka, Nala ternyata menjadi salah satu perwujudan dari bait itu.

Namun, tidak hanya Nala atau Greta, aku yakin, aku, kamu, dan kita semua juga bisa menjadi berarti seperti yang digaungkan Si Binatang Jalang itu.

Sikap-sikap sekecil menghabiskan makanan, buang sampah pada tempatnya, bawa tas belanja dan botol reusable, sampai sepedaan sambil bawa poster “PUKUL MUNDUR KRISIS IKLIM”. Semuanya berarti bagi diri dan bumi.

Karena maha benarlah yang dibilang Nala bahwa tidak ada planet B, C, atau bahkan planet rasa strawberry matcha, kalau yang ini saja diperlakukan semena-mena.

Rasanya, obrolan ini tidak hanya sekadar penunaian tugas akhir semester, tetapi juga bikin kenyang dahaga dan lapar wawasanku. Sampai pada kopi susuku yang tinggal setengah, obrolan kami pun berakhir dengan membayar 2M, Makasih Mbak, yang kuucapkan dengan nada setulus-tulusnya lagu Tulus.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun