Mohon tunggu...
Aulia
Aulia Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Andalas

Menulis untuk kesenangan dan berbagi

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Puasa Medsos, Ibarat Mengambil Sebagian Nyawa: Melebihi Rokok?

30 Maret 2024   18:09 Diperbarui: 30 Maret 2024   22:39 489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://thumbs.dreamstime.com/z/social-media-stress-depression-concept-89411633.jpg

Pengantar

Di era digital ini, media sosial (medsos) telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Platform seperti Facebook, Instagram, Twitter dan TikTok memungkinkan kita untuk terhubung dengan orang lain, berbagi informasi, dan mendapatkan hiburan. Medsos telang meliputi semua level umur manusia mulai dari anak-anak sampai orang tua. Medsos bagaikan nyawa ketujuh he..he...

Namun, di balik manfaatnya, medsos juga menyimpan bahaya. Penggunaan medsos yang berlebihan dapat menyebabkan kecanduan, yang dampaknya tak kalah berbahaya dengan kecanduan rokok. Akan jauh berbahaya lagi lagi dua kecanduan ini dialami seseorang.

Puasa Medsos, Ibarat Mengambil Sebagian Nyawa

Bagi banyak orang, melepas medsos ibarat kehilangan separuh nyawa. Rasa cemas, panik, dan hampa melanda saat tak bisa mengakses platform favorit. Fenomena ini menunjukkan tingkat ketergantungan yang tinggi terhadap medsos. Bahkan, ada yang merasakan bahwa medsos adalah bagian tak terpisahkan dari eksistensi mereka.

Bercermin kepada diri kita sendiri, kemana saja dan dimana saja selalu memegang gawai. Tak peduli sedang berada di mana. Bahkan tak jarang seorang petani atau buruh kebun memainkan gawai di sela-sela kerja. Baru-baru ini beberapa penasihat hukum juga kena tegur karena memainkan gawai ketika sidang MK sedang berlangsung. Dan yang lucunya lagi, sedang tidur pun gawai selalu ada di samping menemani.

Ilustrasi

Riana, seorang mahasiswi berusia 21 tahun, merasakan kegelisahan yang luar biasa saat ia mencoba puasa medsos selama 24 jam. Jari-jarinya gatal ingin membuka Instagram, matanya terus melirik ke arah smartphone yang tergeletak di atas meja. Rasa cemas dan panik melanda, seolah ada yang hilang dalam hidupnya.


Bayu, seorang karyawan kantoran, merasakan kekosongan saat ia tidak bisa memanjakan diri dengan scrolling Facebook di sela-sela pekerjaannya. Ia merasa kehilangan hiburan dan koneksi dengan teman-teman virtualnya.

Fenomena ini menunjukkan tingkat ketergantungan yang tinggi terhadap medsos. Bagi banyak orang, medsos bukan lagi sekadar alat komunikasi dan hiburan, tapi sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari eksistensi mereka. Medsos bagaikan bagian dari jiwa dan begitu sakit jika dihentikan.

Mengapa Puasa Medsos Sulit?

Beberapa faktor yang membuat puasa medsos sulit dilakukan:

Kebiasaan: Penggunaan medsos telah menjadi kebiasaan dan rutinitas harian bagi sebagian besar orang. Mereka merasa tidak lengkap tanpa memeriksa akun medsos mereka setiap hari.

Takut Terlewatkan (FOMO): Ketakutan untuk melewatkan informasi atau berita terbaru yang diposting oleh teman atau di timeline mereka. Orang takut akan kehilangan momen-momen penting atau kegiatan yang sedang tren.

Validasi Sosial: Kebutuhan untuk mendapatkan pengakuan dan likes dari orang lain. Banyak orang mengaitkan nilai diri mereka dengan jumlah like atau komentar yang mereka terima di medsos.

Dopamine Rush: Medsos memicu pelepasan dopamin, hormon yang memberikan rasa senang dan ketagihan. Setiap kali seseorang mendapat notifikasi baru atau likes pada postingannya, otaknya menerima hadiah kecil dalam bentuk dopamin, yang membuatnya merasa senang dan ingin kembali lagi ke medsos.

Dampak Negatif Kecanduan Medsos

Kecanduan medsos dapat membawa dampak negatif yang signifikan, terutama dalam hal kesehatan mental, fisik, dan sosial.

Kesehatan Mental: Kecemasan, depresi, insomnia, dan stress adalah beberapa dampak kesehatan mental yang sering kali terkait dengan kecanduan medsos. Paparan terhadap konten negatif, seperti perbandingan sosial yang konstan dan cyberbullying, dapat meningkatkan tingkat kecemasan dan menyebabkan perasaan depresi yang mendalam.

Selain itu, penggunaan medsos yang berlebihan sering kali mengganggu pola tidur seseorang, menyebabkan insomnia dan ketidakmampuan untuk mendapatkan istirahat yang cukup, yang pada gilirannya dapat meningkatkan tingkat stres.

Kesehatan Fisik: Kelelahan, sakit mata, dan obesitas juga merupakan dampak fisik yang sering kali terkait dengan kecanduan medsos. Terlalu banyak waktu yang dihabiskan di depan layar gadget dapat menyebabkan kelelahan mata dan sakit kepala.

Selain itu, gaya hidup yang kurang aktif akibat terlalu banyak waktu yang dihabiskan di medsos juga dapat menyebabkan obesitas. Kurangnya aktivitas fisik dapat mengganggu keseimbangan energi dalam tubuh dan menyebabkan penumpukan berlebihan lemak.

Hubungan Sosial: Menurunnya kualitas hubungan dengan keluarga dan teman, dan prestasi belajar atau pekerjaan. Kecanduan medsos sering kali menyebabkan seseorang terisolasi secara sosial. Ketika terlalu banyak terlibat dalam dunia maya, interaksi sosial di dunia nyata sering kali terabaikan.

Hal ini dapat menyebabkan penurunan kualitas hubungan dengan keluarga dan teman, karena kurangnya waktu yang dihabiskan bersama-sama dalam kegiatan nyata. Selain itu, terlalu banyak waktu yang dihabiskan di medsos juga dapat mengganggu prestasi belajar atau pekerjaan seseorang, karena mengalihkan fokus dan perhatian dari tugas-tugas yang seharusnya diutamakan.

Lebih Berbahaya dari Rokok?

Meskipun kecanduan medsos dan kecanduan rokok memiliki dampak yang merugikan bagi kesehatan, keduanya memiliki karakteristik yang berbeda. Kecanduan medsos dan rokok memiliki risiko dan dampak yang unik bagi individu yang terlibat.

Rokok: Memicu penyakit fisik seperti kanker paru-paru, penyakit jantung, dan gangguan pernapasan lainnya. Rokok mengandung zat-zat kimia berbahaya yang dapat merusak organ dalam tubuh dan memicu berbagai jenis penyakit kronis.

Medsos: Memicu penyakit mental seperti kecemasan, depresi, dan gangguan tidur. Selain itu, medsos juga dapat merusak hubungan sosial dan memengaruhi kualitas hidup secara keseluruhan. Paparan terus-menerus terhadap konten negatif dan komentar beracun di medsos dapat mempengaruhi kesehatan mental seseorang secara signifikan.

Kedua kecanduan ini sama-sama sulit dihilangkan dan membutuhkan tekad yang kuat serta dukungan yang tepat. Namun, penting untuk diingat bahwa kecanduan medsos dapat merusak kesehatan mental seseorang secara mendalam dan memengaruhi kualitas hidupnya secara keseluruhan.

Tips Melakukan Puasa Medsos

Puasa medsos bukanlah hal yang mudah dilakukan, tetapi dengan beberapa tips dan strategi, seseorang dapat mengurangi penggunaan medsos secara bertahap dan mengambil kontrol atas kebiasaan tersebut:

Mulai perlahan: Kurangi waktu penggunaan medsos secara bertahap. Misalnya, mulai dengan membatasi penggunaan medsos selama satu jam setiap hari, kemudian tingkatkan secara bertahap hingga Anda merasa nyaman dengan jumlah waktu yang lebih sedikit.

Cari aktivitas lain: Lakukan kegiatan yang lebih bermanfaat dan memuaskan seperti membaca buku, berolahraga, atau bercengkrama dengan keluarga dan teman-teman. Temukan hobi atau minat baru yang dapat mengalihkan perhatian Anda dari penggunaan medsos.

Matikan notifikasi: Hindari godaan untuk terus mengecek medsos dengan mematikan notifikasi dari aplikasi medsos di ponsel Anda. Dengan mematikan notifikasi, Anda dapat mengurangi gangguan dan godaan untuk terus membuka aplikasi medsos setiap kali ada notifikasi baru.

Tetapkan batasan waktu: Tetapkan batasan waktu yang jelas untuk penggunaan medsos dan patuhi batasan tersebut. Misalnya, Anda dapat menentukan waktu khusus setiap hari untuk menggunakan medsos, seperti sebelum atau sesudah jam kerja.

Minta bantuan: Jika merasa kesulitan untuk mengurangi penggunaan medsos, jangan ragu untuk mencari bantuan dari orang lain. Anda dapat berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater untuk mendapatkan saran dan dukungan yang tepat dalam mengatasi kecanduan medsos.

Puasa medsos bukan berarti meniadakan medsos sepenuhnya. Ini adalah tentang penggunaan medsos yang bijak dan seimbang. Luangkan waktu untuk detoksifikasi diri dari medsos dan rasakan manfaatnya bagi kesehatan mental dan kehidupan Anda.

Data dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) tahun 2021 menunjukkan bahwa 88,1% pengguna internet di Indonesia berusia 13-19 tahun.

Riset Katadata Insight Center pada tahun 2022 menunjukkan bahwa 63,1% responden mengaku menghabiskan waktu 2-4 jam per hari untuk mengakses media sosial.

Survei Jakpat tahun 2023 menunjukkan bahwa 14,7% responden mengaku mengalami kecanduan media sosial.

Dampak Kecanduan Medsos di Indonesia

Kecanduan medsos tidak hanya memengaruhi individu secara pribadi, tetapi juga berdampak pada masyarakat secara keseluruhan. Beberapa dampak kecanduan medsos di Indonesia adalah:

Gangguan Kesehatan Mental: Kecanduan medsos dapat menyebabkan gangguan kesehatan mental seperti kecemasan, depresi, dan gangguan tidur. Paparan terus-menerus terhadap konten negatif dan komentar beracun di medsos dapat mempengaruhi kesehatan mental seseorang secara signifikan.

Penurunan Produktivitas: Kecanduan medsos dapat mengganggu produktivitas individu, baik dalam hal pekerjaan maupun pendidikan. Banyak waktu yang terbuang hanya untuk berselancar di medsos, sehingga mengurangi waktu yang seharusnya dihabiskan untuk hal-hal yang lebih produktif.

Gangguan Hubungan Sosial: Kecanduan medsos juga dapat menyebabkan penurunan kualitas hubungan sosial dengan keluarga, teman, dan masyarakat secara umum. Ketika seseorang terlalu banyak terlibat dalam dunia maya, interaksi sosial di dunia nyata sering kali terabaikan.

Kecanduan Medsos dan Rokok: Perspektif Kesehatan Masyarakat

Dalam perspektif kesehatan masyarakat, kecanduan medsos dan kecanduan rokok merupakan dua masalah kesehatan yang serius dan memerlukan perhatian yang serius dari pemerintah dan masyarakat secara luas. Meskipun keduanya memiliki karakteristik yang berbeda, keduanya memiliki dampak yang merugikan bagi kesehatan individu dan masyarakat secara keseluruhan.

Rokok: Kecanduan rokok telah lama diakui sebagai masalah kesehatan masyarakat yang serius. Rokok dapat menyebabkan berbagai penyakit kronis, seperti kanker paru-paru, penyakit jantung, dan gangguan pernapasan lainnya. Oleh karena itu, pemerintah dan masyarakat telah mengambil berbagai langkah untuk mengurangi prevalensi perokok dan meningkatkan kesadaran akan bahaya merokok.

Medsos: Kecanduan medsos, meskipun relatif baru, juga telah menjadi masalah kesehatan masyarakat yang signifikan. Paparan terus-menerus terhadap konten negatif dan komentar beracun di medsos dapat menyebabkan gangguan kesehatan mental dan merusak hubungan sosial. Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya kecanduan medsos dan mengambil langkah-langkah untuk mengurangi penggunaan medsos yang berlebihan.

Kedua kecanduan ini memerlukan pendekatan yang holistik dan terintegrasi dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga kesehatan, pendidikan, dan masyarakat secara luas. Upaya pencegahan dan intervensi yang tepat dapat membantu mengurangi dampak negatif kecanduan medsos dan rokok, serta meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

Penutup

Kecanduan media sosial (medsos) merupakan masalah yang meresahkan dalam era digital ini. Dampak negatif dari kecanduan medsos tidak hanya memengaruhi individu secara pribadi, tetapi juga berdampak pada kesehatan mental, fisik, dan sosial masyarakat secara luas. Meskipun kecanduan medsos belum diakui secara resmi sebagai masalah kesehatan masyarakat seperti kecanduan rokok, namun dampaknya yang merugikan telah terasa di berbagai lapisan masyarakat.

Puasa medsos dapat menjadi salah satu solusi untuk mengurangi dampak negatif kecanduan medsos. Dengan membatasi waktu penggunaan medsos dan mengalihkan perhatian pada kegiatan yang lebih bermanfaat, seseorang dapat mengambil kontrol atas kebiasaan penggunaan medsos mereka. Namun, untuk mengatasi masalah ini secara lebih luas, diperlukan upaya kolaboratif dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga kesehatan, pendidikan, dan masyarakat secara luas.

Dengan meningkatkan kesadaran akan bahaya kecanduan medsos dan mengambil langkah-langkah preventif yang tepat, diharapkan kita dapat menciptakan lingkungan digital yang lebih sehat dan berkelanjutan untuk generasi mendatang. Langkah-langkah ini dapat membantu kita untuk mengambil kontrol atas penggunaan medsos dan meminimalkan dampak negatifnya bagi kesehatan dan kesejahteraan kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun