Mohon tunggu...
Aulia
Aulia Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Andalas

Menulis untuk kesenangan dan berbagi

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Memahami Isolator Listrik Ramah Lingkungan, Tantangan Masa Depan Indonesia

23 Februari 2024   18:22 Diperbarui: 23 Februari 2024   19:18 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kopolimer propilen-etilen (PEP), yang merupakan polimer yang memiliki sifat-sifat mekanik yang baik, fleksibilitas yang tinggi, dan transparansi yang tinggi. Kopolimer ini dapat digunakan untuk isolasi kabel AC dan DC, terutama untuk tegangan rendah dan menengah.

Kopolimer propilen-etilen-butena (PEPB), yang merupakan polimer yang memiliki sifat-sifat mekanik yang baik, fleksibilitas yang tinggi, dan transparansi yang tinggi. Kopolimer ini dapat digunakan untuk isolasi kabel AC dan DC, terutama untuk tegangan menengah dan tinggi.

Kopolimer propilen-etilen-hexena (PEH), yang merupakan polimer yang memiliki sifat-sifat mekanik yang baik, fleksibilitas yang tinggi, dan transparansi yang tinggi. Kopolimer ini dapat digunakan untuk isolasi kabel AC dan DC, terutama untuk tegangan tinggi dan ekstra tinggi.

Sifat-sifat dielektrik, termal, mekanik, dan penuaan dari bahan-bahan isolasi yang berbasis pada propilen dapat dipengaruhi oleh komposisi dan morfologi dari campuran atau kopolimer. Komposisi adalah perbandingan antara propilen dan elastomer atau monomer lain dalam bahan isolasi. 

Morfologi adalah bentuk dan struktur dari bahan isolasi, yang dapat berupa amorf, kristalin, atau semi-kristalin. Amorf adalah keadaan di mana molekul-molekul bahan tidak tersusun secara teratur. Kristalin adalah keadaan di mana molekul-molekul bahan tersusun secara teratur dan membentuk pola yang berulang. Semi-kristalin adalah keadaan di mana molekul-molekul bahan tersusun secara teratur pada beberapa bagian dan tidak teratur pada bagian lain.

Dengan menyesuaikan komposisi dan morfologi dari bahan isolasi yang berbasis pada propilen, kinerja isolasi dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan aplikasi yang berbeda. Misalnya, dengan meningkatkan kandungan propilen dalam campuran atau kopolimer, sifat-sifat dielektrik dapat ditingkatkan, seperti konstanta dielektrik yang lebih rendah, kekuatan tembus yang lebih tinggi, dan faktor disipasi yang lebih rendah. 


Faktor disipasi adalah ukuran kehilangan energi listrik dalam bahan isolasi akibat pemanasan. Namun, dengan meningkatkan kandungan propilen, sifat-sifat mekanik dapat menurun, seperti modulus Young yang lebih rendah, elongasi yang lebih rendah, dan transisi kaca yang lebih tinggi.

Sebaliknya, dengan meningkatkan kandungan elastomer atau monomer lain dalam campuran atau kopolimer, sifat-sifat mekanik dapat ditingkatkan, seperti modulus Young yang lebih tinggi, elongasi yang lebih tinggi, dan transisi kaca yang lebih rendah. Namun, dengan meningkatkan kandungan elastomer atau monomer lain, sifat-sifat dielektrik dapat menurun, seperti konstanta dielektrik yang lebih tinggi, kekuatan tembus yang lebih rendah, dan faktor disipasi yang lebih tinggi.

Selain itu, dengan mengubah morfologi dari bahan isolasi yang berbasis pada propilen, kinerja isolasi juga dapat dipengaruhi. Misalnya, dengan meningkatkan tingkat kristalisasi dari bahan isolasi, sifat-sifat dielektrik dapat ditingkatkan, seperti konstanta dielektrik yang lebih rendah, kekuatan tembus yang lebih tinggi, dan faktor disipasi yang lebih rendah. 

Namun, dengan meningkatkan tingkat kristalisasi, sifat-sifat mekanik dapat menurun, seperti modulus Young yang lebih rendah, elongasi yang lebih rendah, dan transisi kaca yang lebih tinggi.

Sebaliknya, dengan menurunkan tingkat kristalisasi dari bahan isolasi, sifat-sifat mekanik dapat ditingkatkan, seperti modulus Young yang lebih tinggi, elongasi yang lebih tinggi, dan transisi kaca yang lebih rendah. Namun, dengan menurunkan tingkat kristalisasi, sifat-sifat dielektrik dapat menurun, seperti konstanta dielektrik yang lebih tinggi, kekuatan tembus yang lebih rendah, dan faktor disipasi yang lebih tinggi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun