Mohon tunggu...
Aulia
Aulia Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Andalas

Menulis untuk kesenangan dan berbagi

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Prabowo Presiden versi Quick Count

15 Februari 2024   11:32 Diperbarui: 15 Februari 2024   13:54 306
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: dream.co.id

Pengantar 

Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 menjadi sorotan publik, terutama dalam hal perolehan suara pasangan calon presiden dan wakil presiden. Mari kita telaah perpindahan suara partai pendukung pasangan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka (Paslon 02) dari Pemilu 2019 ke Pemilu 2024.

Sebagai titik awal, perlu dicatat bahwa Pilpres 2019 telah menyuguhkan pertarungan yang ketat antara dua pasangan calon yang kini kembali bersaing. Pasangan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno (Paslon 02) dan pasangan Joko Widodo - Ma'ruf Amin (Paslon 01) memperebutkan kursi kekuasaan tertinggi di Indonesia. Saat itu, perbedaan visi, misi, dan narasi politik kedua kubu menciptakan polarisasi yang kuat di tengah masyarakat.

Pada Pilpres 2019, pasangan Prabowo - Sandiaga berhasil memperoleh dukungan yang signifikan dari sejumlah partai politik, termasuk partai-partai besar yang mendukung koalisi oposisi. Namun, meskipun meraih dukungan yang kuat dari sebagian besar partai politik di koalisi oposisi, pasangan tersebut kalah dalam kontestasi suara.

Sekarang, memasuki Pilpres 2024, situasinya tampak berbeda. Pasangan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka (Paslon 02) kembali berlaga dengan harapan meraih kemenangan. Salah satu aspek yang menarik untuk ditelusuri adalah perpindahan suara partai politik yang sebelumnya mendukung Prabowo - Sandiaga pada Pilpres 2019.

Ada beberapa faktor yang mungkin memengaruhi perpindahan suara tersebut. Pertama, adanya perubahan dalam dinamika politik nasional dan lokal. Setelah Pilpres 2019, terjadi dinamika politik yang signifikan, termasuk perubahan dalam konfigurasi kekuatan politik, restrukturisasi partai politik, dan pergeseran kepentingan politik di berbagai daerah.

Kedua, kinerja dan kebijakan pemerintah dalam kurun waktu antara Pilpres 2019 dan 2024 juga memainkan peran penting. Bagi sebagian pemilih, penilaian terhadap kinerja pemerintah selama masa jabatan sebelumnya menjadi pertimbangan utama dalam menentukan pilihan mereka di Pilpres berikutnya.

Ketiga, faktor personalitas dan karakteristik calon juga dapat memengaruhi perpindahan suara. Dalam Pilpres 2024, pasangan Prabowo - Gibran menawarkan narasi politik yang berbeda dari pasangan lawannya. Dengan kombinasi pengalaman politik dan popularitas di tingkat lokal, pasangan ini mungkin berhasil menarik perhatian sejumlah pemilih yang sebelumnya tidak mendukung Prabowo - Sandiaga.

Namun, demikian, perpindahan suara tidak selalu terjadi secara linier atau pasti. Banyak faktor lain, seperti isu-isu politik terkini, kampanye media, dan dinamika sosial, juga dapat memengaruhi keputusan pemilih. Oleh karena itu, penting untuk melakukan analisis yang komprehensif dan mendalam untuk memahami dinamika perpindahan suara dari satu Pilpres ke Pilpres berikutnya.

Dalam konteks ini, penelitian dan studi yang mendalam tentang pola perpindahan suara partai politik menjadi sangat penting. Ini membantu pemangku kepentingan politik dan analis untuk memahami tren dan dinamika politik yang mendasari perubahan dalam lanskap politik Indonesia.

Hasil Quick Count

Berdasarkan hasil quick count yang dilakukan oleh Lembaga survei Poltracking Indonesia, pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka, dinyatakan sebagai pemenang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Kemenangan mereka meluas hampir di seluruh penjuru nusantara, menandai dominasi yang kuat dalam peta politik Indonesia. Data yang diungkapkan dari 10 daerah menunjukkan mayoritas mendukung pasangan tersebut, seperti di Sumatera dengan angka 55,9%, Jawa Barat dengan 57,7%, dan provinsi-provinsi lainnya dengan angka yang tak jauh berbeda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun