Mohon tunggu...
Aulia
Aulia Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Andalas

Menulis untuk kesenangan dan berbagi

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Gunung Marapi: Catatan Letusan yang Panjang dan Risiko Terus Meningkat Sejak 1770

7 Desember 2023   19:10 Diperbarui: 7 Desember 2023   19:29 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengurangi. Peningkatan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang potensi bahaya gunung berapi adalah kunci untuk mengurangi risiko. Melalui sosialisasi dan edukasi yang intensif, masyarakat dapat memahami tindakan yang perlu diambil dalam menghadapi bencana alam. Pembentukan tim relawan dan satuan tugas bencana, serta penyediaan peralatan yang diperlukan, dapat memperkuat kemampuan masyarakat dalam menghadapi situasi darurat.

Menyiapkan. Persiapan yang matang adalah kunci untuk bertahan dari dampak letusan. Rencana kontinjensi dan evakuasi bencana harus disusun dan diuji secara berkala. Penetapan jalur dan tempat evakuasi yang aman serta kemampuan untuk menyimpan dokumen dan barang berharga menjadi langkah-langkah penting dalam menyongsong bencana alam.

Merespon. Ketika letusan terjadi, respons yang cepat dan terorganisir sangat penting. Mengikuti arahan dari pihak berwenang, seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), dapat meminimalkan kerugian manusia. Penggunaan masker dan kacamata untuk melindungi diri dari abu vulkanik, serta menghindari kontak dengan lahar panas dan material vulkanik lainnya, adalah bagian dari respons pribadi yang diperlukan.

Memulihkan. Setelah badai letusan mereda, upaya pemulihan harus dimulai. Penerimaan bantuan dan dukungan dari pemerintah, lembaga, dan masyarakat adalah kunci untuk memulihkan kondisi fisik, mental, dan sosial yang terganggu. Memperbaiki dan membangun kembali infrastruktur dan fasilitas yang rusak, meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan ekonomi, serta menanam kembali pohon-pohon yang terbakar atau layu adalah langkah-langkah penting untuk mengembalikan kehidupan ke keadaan normal.

Ketegasan Menegakkan Status Siaga

Penerapan peringatan siaga 2 oleh pemerintah dapat menjadi langkah krusial untuk mengurangi risiko dan dampak letusan Gunung Marapi terhadap pendaki dan penduduk di sekitarnya dalam konteks mitigasi bencana. Langkah-langkah tegas yang perlu diambil oleh pemerintah melibatkan pemantauan intensif, komunikasi efektif, evakuasi tepat waktu, dan edukasi masyarakat.

Pemantauan Intensif dan Teknologi Canggih: Pemerintah harus meningkatkan sistem pemantauan Gunung Marapi dengan teknologi canggih seperti sensor vulkanik, kamera pemantauan, dan analisis data geologis untuk mendeteksi perubahan di gunung lebih awal.


Komunikasi Efektif dan Sistem Peringatan Dini: Peringatan siaga 2 harus didukung oleh sistem peringatan dini yang cepat dan akurat, mencakup pesan teks, pengumuman media massa, dan penggunaan sistem alarm terintegrasi.

Evakuasi Tepat Waktu dan Jalur Evakuasi yang Jelas: Perencanaan evakuasi yang matang dan informasi yang jelas mengenai jalur evakuasi menjadi langkah penting untuk memastikan keselamatan pendaki dan penduduk setempat.

Edukasi Masyarakat: Selain peringatan siaga 2, edukasi intensif tentang bahaya letusan Gunung Marapi, tanda-tanda awal, langkah-langkah darurat, dan tata cara evakuasi perlu disampaikan kepada masyarakat dan pendaki.

Penegakan Hukum dan Sanksi: Pemerintah harus menegakkan hukum terkait, termasuk memberlakukan sanksi bagi mereka yang mengabaikan peringatan dan memasuki kawasan berbahaya selama peringatan siaga 2.

Kerjasama Internasional: Kerjasama dengan negara-negara tetangga dan lembaga internasional perlu ditingkatkan untuk pertukaran informasi, bantuan teknis, dan kolaborasi dalam mitigasi bencana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun