Mohon tunggu...
AULIA ARYANI
AULIA ARYANI Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswa S1 Akuntansi - Dosen Prof.Dr.Apollo, M.Si.Ak - NIM 43221010119 - AuliaAryani - Universitas Mercu Buana

Saya Aulia Aryani dengan NIM 43221010119 Saya adalah mahasiswa prodi S1 Akuntansi di Universitas Mercu Buana. Tujuan saya membuat artikel di Kompasiana ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Pendidikan Anti Korupsi dan Etik Universitas Mercu Buana dengan dosen pengampu Bapak Apollo, Prof. Dr, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

A-301_TB 1: Penjelasan Terkait Konsep Sistem Perencanaan Sumberdaya Perusahaan (ERP) Sekilas SAP

15 April 2023   19:00 Diperbarui: 15 April 2023   20:10 469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pembuatan jadwal produksi yang akurat dan dapat dicapai membutuhkan ketersediaan bahan dan kapasitas.  Tidak  ada gunanya,  dan memang boros,  untuk memiliki sumber daya keuangan  yang terikat dalam materi, jika kapasitasnya  tidak mencukupi atau tidak direncanakan dengan benar.  Pemborosan tidak hanya meningkatkan biaya, tetapi juga mempengaruhi tingkat layanan pelanggan  dan niat baik pelanggan.

Fitur perencanaan kapasitas dari sebagian besar sistem ERP menawarkan perencanaan kapasitas yang kasar dan terperinci. Sistem memuat setiap sumber daya dengan persyaratan produksi dari Penjadwalan Produksi Induk,  Perencanaan Persyaratan Material, dan Kontrol Lantai Toko (perencanaan kapasitas terperinci).  Sistem ERP juga memiliki kemampuan simulasi yang membantu perencana kapasitas dan sumber daya untuk   mensimulasikan  berbagai skenario kapasitas dan  pemanfaatan sumber daya dan memilih opsi  terbaik.

ERP juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan, di antaranya:

  • Biaya implementasi

Implementasi sistem ERP membutuhkan biaya yang high, termasuk biaya pembelian software, konsultasi, pelatihan, dan pengujian. Hal ini bisa menjadi kendala bagi perusahaan kecil yang memiliki keterbatasan anggaran.

Kompleksitas migrasi data

  • Implementasi ERP

 seringkali melibatkan migrasi data dari sistem sebelumnya ke dalam sistem ERP yang baru. Proses migrasi data bisa kompleks dan memerlukan perhatian khusus untuk memastikan data yang ada tetap akurat dan terintegrasi dengan baik dalam sistem ERP yang baru.

  • Ketergantungan pada vendor


Perusahaan yang menggunakan sistem ERP menjadi sangat bergantung pada vendor ERP, terutama dalam hal dukungan teknis dan pemeliharaan. Jika vendor mengalami masalah atau menarik diri dari pasar, perusahaan akan kesulitan untuk memperbaiki atau mengupgrade sistem ERP mereka. Perusahaan dalam mengelola sistem mereka sendiri, serta bisa berdampak pada biaya yang harus dikeluarkan untuk pemeliharaan, dukungan, dan peningkatan sistem. Hal ini bisa membatasi kemampuan perusahaan untuk beradaptasi dengan perubahan bisnis di masa depan.

  • Kesulitan integrasi dengan sistem legacy

Banyak perusahaan masih menggunakan sistem legacy yang sudah ada sebelumnya, dan mengintegrasikan sistem ERP dengan sistem tersebut dapat menjadi suatu tantangan. Ini bisa menyebabkan kesalahan data dan gangguan proses bisnis.

  • Risiko ketidakamanan sistem

Sistem ERP memproses data sensitif dan rahasia perusahaan, sehingga perlu dilindungi dengan baik dari ancaman keamanan seperti hacking atau peretasan. Namun, jika sistem ERP tidak diatur dengan baik, dapat menimbulkan risiko keamanan data yang serius. Seperti kerusakan perangkat keras, kehilangan data, serangan siber, atau kesalahan manusia. Risiko ini bisa mempengaruhi operasional perusahaan dan memerlukan pemulihan sistem yang cepat dan efektif.

Meskipun memiliki beberapa kekurangan, sistem ERP masih sangat berguna untuk membantu perusahaan dalam mengelola proses bisnis mereka secara efisien dan efektif. Penting bagi perusahaan untuk melakukan analisis yang matang dan mempertimbangkan faktor-faktor ini sebelum memutuskan untuk mengimplementasikan sistem ERP.

Bagaimana implementasi ERP di perusahaan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun