Mohon tunggu...
aufal marom
aufal marom Mohon Tunggu... Buruh - keinginan yang kuat akan membuahkan hasil

lahir di tuban jawa timur dengan keragaman budaya yang banyak

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pendidikan Agama yang Aktif dan Kreatif Sesuai Tuntutan Zaman

11 Desember 2019   03:44 Diperbarui: 11 Desember 2019   04:25 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

FENOMENA

Semua urusan hidup kita sudah ada di ponsel. Terkait agama, kesehatan, ekonomi, politik dan lain sebagainya saat ada di tangan kita semua. Ini zaman telah berubah, semuanya, nyaris tak terkecuali telah berubah drastis. Revolusi teknologi informasi telah kita hadapi.

Demikian dikatakan Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, saat membuka sidang Annual International Conference on Islamic Stuides (AICIS) 2019, di Hotel Mercure Batavia, Jakarta (1/10).

Menteri yang sekaligus Ketua Dewan Masjid Indonesia mencontohkan perubahan sikap umat Islam pada kitab suci. "Alquran dulu tidak boleh dibawa ke toilet, sekarang masuk toilet karena Alquran ada diponsel yang dibawa ke mana-mana, termasuk ke toilet."

"Pendidikan Islam adalah ekosistem besar," kata Kamaruddin. Dia menyampaikan data bahwa saat ini terdapat hampir seribu perguruan tinggi Islam, 72 ribu pendidikan dasar-menengah, 30 ribu pesantren, dan 7 juta madrasah takmiliyah. Dari lembaga itu terdapat 10 juta siswa, 4 juta santri, 1 juta guru, 32 ribu dosen, 500 profesor, dan 6000 doktor.

"Total stakeholder pendidikan Islam berjumlah 28 juta," ungkapnya.

Kamaruddin mengharap sumber daya yang besar dalam ekosistem pendidikan Islam ini dikelola dengan baik dan diarahkan untuk berkontribusi positif di dunia yang sedang berubah ini.

Konferensi tahunan ini mengambil tema "Digital Islam, Education and Youth: Changing Landscape of Indonesian Islam". Pertemuan ini membahas 450 paper dari 1300 yang diseleksi.

Keynote speaker dalam konferensi ini, selain Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, ada Peter Mandeville (George Mason University, Virginia USA), Garry R. Bunt (University of Wales), dan Abdul Majid Hakemollahi (ICAS London).

Tema-tema yang dibahas antara lain Religion and Philosophy in the Post-truth Age, Response to the Era of Disruption, Making and Consuming Islam Online: The Reconfiguration of a Discursive Tradition? dan Islam in the Digital Age Islamic Philoshopy for Millennials. (aa)

Di tengah perubahan zaman yang cepat, lanjut Rudiantara, pendidikan Islam dipaksa masuk ke dalam paradigma baru. "Pengajaran saat ini tentu saja tak bisa textbook lagi. Generasi saat ini harus didorong kreatif dan selalu bertanya mengapa harus begini dan mengapa tidak begitu," lanjutnya dalam sambutan tanpa teks dan disampaikan dalam bahasa Ingris.

Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI Kamaruddin Amin dalam sambutannya mengatakan bahwa konferensi ini diarahkan agar sarjana dan akademisi Islam dapat berkontribusi memecahkan masalah dunia yang berubah drastis karena terjadi digitalisasi di semua aspek kehidupan.

TEORI MENGANALISIS

Dengan menggunakan sandaran hadits sabda Rasulullah SAW: "Ajarilah anak-anakmu sesuai dengan zamannya, karena mereka hidup di zaman mereka bukan pada zamanmu. Sesungguhnya mereka diciptakan untuk zamannya, sedangkan kalian diciptakan untuk zaman kalian".

Dengan adanya hadits itu maka perubahan zaman juga harus di ikuti dengan pengajaran atau pendidikan yang sesuai dengan zamannya. Pengajaran yang tidak sesuai dengan zamannya menyebabkan akan tertinggalnnya seseorang akan tertinggal pada zamannya.

Pengajaran atau pendidikan yang sesuai zamannya akan membuat sesorang menjadi lebih maju dan lebih berakal. Pendidikan usia dini juga harus mengajarkan pada zamannya seseorang yang belajar pada zamannya akan membuat seseorang menjadi pemikir yang baik.

Anak sendiri adalah sebagai penerus bangsa dan agama jadi jika mereka mengalami pengunduran pendidikan yang tidak sesuai zamannya akan terjadi sebuah pengunduran juga pada negara dan agama pada masa depan.

Pendidikan kita dituntut untuk aktif dan kreatif agar pendidikan kita tidak monoton dan juga agar dapat berkembang dengan baik keterampilan dalam membuat pendidikan yang aktif dan kreatif akan membuat pendidik juga menjadi terampil dan cerdas itu juga mengolah pemikiran sebagai pendidik.

KESIMPULAN

Dan pada intinya adalah pendidikan harus mengikuti zaman agar tak tertinggal dengan zamannya, juga pendidikan islam pun juga wajib mengikuti zaman karena rasulullah juga mewajibkan itu salah satunya adalah menggunakan pendidikan islam yang aktif dan kreatif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun