Tak berdaya, pejam akan rasa sakit
Runtuh batin akan cacian
Sungguh dua rasa yang tertanam
Menangguhkan akan sebuah perjuangan
Berkelana menyusuri seluruh angkara
Antara pundak - pundak bernyawa dan ranah curam perenggut nyawa
Terdiam terbayang dua kelana penuh geleng kepala
Siapa bertahta yang merdeka?
Siapa bersudra yang terhina?
Pelengkap hidup tatanan pundak tangga
Bumi masih memutar tangga
Yang sampai ke ranah awan akan kembali ke tanah
Semua selalu berkebalikan tuk merangkai keadilan menjunjung realita tanpa kepalsuan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!