Trading makin hari makin hype. Buka Instagram, muncul reels orang yang katanya beli iPhone dari profit sehari. Scroll TikTok, muncul trader muda yang cuan sambil ngeteh di balkon apartemen. Rasanya semua orang kayak udah "berhasil" duluan. Dan kamu? Mulai kepikiran buat ikutan, siapa tau rejeki kamu juga di sana.
Tapi pertanyaannya: emang bener ya trading bisa bikin cepet kaya? Atau justru itu jalan cepat ke arah sebaliknya?
Kenapa Gen Z Ramai-Ramai Masuk Dunia Trading?
Alasannya simpel: karena bisa. Dunia sekarang beda banget dari zaman orang tua kita. Sekarang, buka akun trading cuma butuh KTP dan kuota internet. Platformnya friendly, tinggal klik sana-sini, duit bisa langsung muter. Anak kos pun bisa mulai.
Selain itu, kita hidup di era serba cepat. Sukses pengennya sekarang, bukan nanti. Dapet duit nggak harus dari 9 to 5, tapi bisa dari chart yang naik-turun tiap detik. Dan Gen Z punya satu keunggulan yang bikin dunia trading makin menarik: cepat belajar, dan cepat tergoda.
Terakhir, ya jelas karena konten. Sosmed itu ladang promosi gaya hidup para "trader sukses". Tapi coba pikir deh: kenapa yang diposting cuma pas cuan? Kenapa nggak ada yang nunjukin saat loss puluhan juta? Karena itu nggak aesthetic. Dan nggak bikin orang pengen ikut.
Trading Bukan Sekadar Klik, Duduk, Cuan
Banyak orang masuk ke dunia trading dengan bayangan manis: rebahan, minum kopi, liat grafik ijo, saldo nambah. Tapi kenyataannya, trading itu penuh tekanan. Bisa dalam satu hari, grafik bikin kamu bahagia... lalu satu jam kemudian, kamu panik, deg-degan, dan nanya ke diri sendiri, "Tadi kenapa gue beli?"
Ada juga yang gabung ke grup-grup sinyal yang katanya tinggal ikutin aja. Padahal, sinyal itu seringkali bukan solusi, tapi jerat. Karena saat kamu rugi, yang ngasih sinyal itu nggak akan tanggung jawab.
Dan yang paling sering terjadi: trading pakai duit kebutuhan. Uang makan, uang kos, bahkan pinjol, dijadikan modal. Harapannya balik berlipat, kenyataannya malah habis tanpa sisa. Trading jadi pemicu stres, bukan solusi hidup.
Jadi... Trading Itu Salah?