Mohon tunggu...
Audy Jo
Audy Jo Mohon Tunggu... Lainnya - Dreamer

Audy Jo, Ceritadiri.com Buletin My World

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kembali Normal? Lepas Masker?

18 Mei 2022   15:59 Diperbarui: 18 Mei 2022   16:09 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pic.Pixabay, Canva by Audy Jo

Benarkah? Berani?

Kalau ditantang begitu jawabannya sih abu-abu. Enggak bisa bilang iya ataupun tidak. Ikut kebanyakan orang sajalah, cari amannya. Lagian kan sekarang infonya juga tergantung tempat atau suasana. Kalau tempat tertutup diharapkan memakai masker. Di ruangan terbuka dan tidak ramai boleh saja buka masker. 

Perasaan dari awal Covid 19, yang namanya buka masker itu sudah dilakukan, coba deh cek. Perhatikan semua orang yang sedang makan, semua buka masker, enggak ada yang makan sambil pakai masker lol.

Sudah berapa tahun pakai masker, masih takut, belum berani buka masker. Sudah nyaman kemana-mana pakai masker. Banyak alasan sudah nyaman pakai masker. 

Dengan umur yang sudah tidak muda lagi dan ada embel-embelnya "yang rentan" alias "komorbid", berpikir dua kali untuk melepaskan masker.

Saya harap, dengan adanya kelonggaran ini semua bisa kembali normal. Perusahaan yang sedang dalam kesulitan pun kembali bisa menerima pegawai baru, dan tidak banyak pemecatan. Sejak merebaknya kasus Covid 19, banyak yang dirumahkan dan dipecat. Mau marah? Siapalah saya ini.

Yang pasti, dengan memakai masker masih banyak keuntungannya untuk saat ini:

1. Merasa aman kalau bertemu orang banyak,

2. Tentu tidak mudah menularkan dan ditularkan kalau lagi batuk pilek

3. Yang pasti mandi, atau enggak mandi jadi enggak ketahuan.

Kekurangannya 

1. Pakai lipstik enggak kelihatan.

2. Senyum sama tetangga enggak kelihatan, dikirain lagi marahan.

3. Pengeluaran untuk membeli masker, terus menerus.

Yang sudah nyaman, sekarang mulai keluar lagi dari zona nyamanya. 

Perilaku di masyarakat juga mulai berubah lagi. Walaupun kadang bertemu orang yang tidak merasa dirinya sudah menularkan. Batuk kemana-mana tanpa menutup mulutnya. Pasti dia beranggapan, "hanya batuk biasa". Hei siapa tahu dirimu membawa virus!

Perlahan-lahan yang pasti melakukan hal baru lagi, maksudnya melakukan hal yang lama dengan kondisi suasana yang baru. Jiah! Susah ya menulis itu.

Lain dengan yang dewasa, kesulitan untuk anak-anak pun ada. Mulai malas mau bergaul, dan bangun pagi.

Sekolah Ananda putri, hampir seluruh murid sudah masuk, kecuali Ananda yang masih bertahan tidak mau masuk sekolah. 

Setiap dapat absensi kelas pasti nama Ananda bertitel, "menolak masuk kelas offline" lol.

Terlebih untuk Ananda putra.  Kebiasaan paling utama menjaga kebersihan, malas ketemu sama germ. Persiapan harus bawa tisu, hand sanitizer yang ada moisturizer-nya dari merk Nuvo ... ning nong ... gak di endorse. Berharap sih hehehe. Merk kesukaannya, enggak mau yang lain.  

Sebagai orang tua ada ketakutan sendiri juga. Anak-anak belajar memproteksi diri dari lingkungan. Sudah merasa nyaman di dalam kamar dan pegang gadget.

Kalau memang sudah ada kelonggaran seperti yang disampaikan, mau enggak mau harus belajar untuk memulai lagi bersikap kembali normal. 

Perlahan saja, enggak terburu-buru. Takuttt ... tiba-tiba lockdwon lagi. Wassalam

Love, Audy

Ceritadiri.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun