Mohon tunggu...
Audy Jo
Audy Jo Mohon Tunggu... Lainnya - Dreamer

Audy Jo, Ceritadiri.com Buletin My World

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Saiki Mangan Opo?

18 September 2021   22:03 Diperbarui: 26 September 2021   08:17 660
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Canva diolah Audy Jo

 "Mo!"

Terdengar mbok memanggil bocah lanang  yang sedang tidur di kamar.

"Napa, Mbok"

"Punika! Nemenin si Mbok! Murubake geni."

"Wiwit iku ora bisa."

"Barangkali kayunya basah, Mbok!" ujar Tomo sambil jongkok memperhatikan kayu bakar yang ada di tungku.

Tungku berwarna hitam legam sudah menemani keluarga Tomo beberapa generasi. 

Kalaulah bisa berbicara .... Aku kesel ... aku wis suwe masak!

"Diunekake, Mo!"  ujar si Mbok.

Sambil mencoba meniup dengan kencang, Tomo mencoba menyalakan tungku.

Aih, kenapa pake mulut kan ada kipas, batin Tomo.

"Kipas pring endi, Mbok?"

Sambil melihat sekeliling dapur, Tomo coba mencari kipas bambu yang dimaksud.

Kipas peninggalan Eyang Tomo, yang sering dipakai kalau bara api mulai meredup di tungku.

"Iki, Mo! Ana ing sangisore pot." seru si Mbok sambil mengacungkan kipas. Melihat wajahnya Tomo tersenyum. Ah si Mbok seperti menemukan harta karun.

Baca juga : Kenangan

Memerlukan waktu cukup lama untuk menghidupkan api di dalam tungku, karena kayu sedikit lembab. Untungnya masih ada sisa minyak tanah sedikit yang dapat Tomo pakai untuk membakar kayu di dalam tungku.

"Wis murup, Mbok!" seru Tomo memanggil si Mbok yang sedang mengambil sayuran di samping rumah.

Tergopoh-gopoh Mbok mendatangi Tomo.

"Wis murup? Oh ya ... ya ....

"Arep gelem mangan opo? Kale karo Iwak?"

"Aku pengen iwak garing mateng ya, Mbok."

"Ya." Bali turu maneh. Yen wis mateng, bakal tangi karo si mbok."

Mulai deh si Mbok mengeluarkan perintah karena enggak mau di ganggu di daerah kerjanya kalau lagi masak.

Kebiasaan kalau urusan masak orang rumah hanya tahu makanan sudah ada di atas meja makan.

"Nggih ... ojo lali ya Mbok."

Dengan sedikit menyeret kakinya Tomo berjalan ke kamar. Rasanya kantuk yang tadi menghilang kini tiba-tiba datang lagi.

Sambil membaringkan diri, Tomo mulai menghayal makan siang nanti yang akan disiapkan si Mbok.

Rasanya mulai sedikit lapar. Tetapi harus ditahan karena belum ada yang dihidangkan di atas meja makan.

Kegelapan tiba-tiba datang.

Love, Audy

ceritadiri.com

- Punika : Sini

- Murubake geni : Nyalakan api

- Wiwit iku ora bisa : Dari tadi enggak nyala

- Aku kesel ... aku wis suwe masak : Aku lelah ...  sejak dahulu masak terus.

- Diunekake : Ditiup

- Kipas pring  :  Kipas bambu

- Ana ing sangisore pot : Ada dibawah panci

- Murup : Nyala

- Arep gelem mangan opo : Hari ini mau makan apa

- Kale karo Iwak : Kangkung sama Ikan

- Bali turu maneh. Yen wis mateng, bakal tangi karo : Pergi tidur saja, kalau sudah matang nanti dipanggil

- 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun