Mohon tunggu...
Audy Jo
Audy Jo Mohon Tunggu... Lainnya - Dreamer

Audy Jo, Ceritadiri.com Buletin My World

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Jangan Ambil Apelku!

10 Agustus 2021   17:59 Diperbarui: 1 Juni 2022   16:02 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image Audy Jo by Canva

Terkadang tiba-tiba berkeringat. Ya ampun!  tahu sendirikan yang sudah pernah ke Bandung. Udaranya dingin tapi  bisa berkeringat banyak. 

2. Apakah ini perubahan hormon?

Kadang bertanya kepada diri sendiri, menduga-duga apa yang terjadi.

Menemukan cara supaya keringat tidak membasahi wajah. Ikat ujung handuk kecil yang satu dengan yang lain menjadi seperti bando dikepala.  Kadang merasa geli sendiri, kok seperti abang tukang becak yang sedang menarik penumpang. Mengayuh pedalnya di siang hari. Tapi semua dilalui dengan tabah, jalani saja, berserah dan bersyukur kepada Tuhan bisa hamil anak kedua. Pasti semuanya akan lewat  dan mendapat kesembuhan.

Saat suami akan pergi ke Jakarta, mencari pekerjaan. Kami kadang menyiapkan persediaan makanan. Biasanya ada persediaan susu, makanan sereal, bubur bayi, buah-buahan. Khusus untuk buah, biasanya saya mempunyai jadwal makan snack pukul 10.00 pagi dan pukul 16.00 sore.

Siap siaga dengan kelemahan, semua ingin sempurna. jadi semua jadwal pribadi dan anak-anak sudah diatur. Baik itu jadwal makan dan minum susu untuk kedua buah hati .

Jadwal untuk saya juga sudah diatur kapan  sarapan, makan selingan, makan siang. Juga masak makanan apa dimakan. Sampai cara pembuatannya, minyaknya bagaimana, kematangannya juga. 

Ahh  cerewet banget!

Jadi pada saat persediaan buah-buahan berkurang saya menjerit. Keponakan tercinta minta apel.

“Mikha minta apel satu boleh, Mamong?"

Dengan nada penolakkan berkata, “tidak boleh” nanti habis persediaan Mamong!
Wajahnya tertegun, seperti tidak percaya. Karena biasanya apa saja yang ada pasti saya berikan.

Sedih rasanya kalau mengingat saat itu, seperti tak percaya terlihat di wajahnya, hanya karena sebuah apel, saya tega berkata tidak, padahal dia adalah “anak pertama” sebelum anak saya lahir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun