Mohon tunggu...
audrey yaffa
audrey yaffa Mohon Tunggu... Diplomat - Mahasiswa

Membaca adalah hobi saya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membiasakan Kehidupan Baru di Era New Normal

24 November 2022   20:25 Diperbarui: 24 November 2022   20:37 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Faktor yang kedua adalah kemampuan penularan COVID-19 itu sendiri. COVID-19 varian Omicron mulai menghebohkan warga sekitar bulan Februari 2022. Diketahui bahwa varian ini memiliki kemampuan penularan yang lebih tinggi namun memiliki daya mematikan yang lebih rendah dibandingkan dengan varian sebelumnya, Delta. 

Hebatnya penularan COVID-19 varian ini dapat ditekan dengan vaksinasi massal. Vaksinasi massal akan meningkatkan imunitas tubuh serta mengurangi risiko kematian pada penderita komorbid. Menurut Teguh Haryo Sasongko, seorang professor asal School of Medicine dan Institute of Research, Development, and Innovation, vaksinasi memiliki kontribusi yang cukup besar dalam mengurangi angka kematian.

Faktor yang terakhir adalah faktor inang (manusia yang terinfeksi). Tingkat imunitas manusia terhadap penularan penyakit menjadi hal yang cukup krusial. Dalam hal ini, kesadaran manusia dalam memakai masker menjadi salah satu cara mencegah penularan virus. Selain dengan memakai masker, vaksinasi memiliki peran besar dalam pembentukan antibodi sehingga tubuh manusia dapat lebih kebal menghadapi serangan virus serupa.

Cara Menanggulangi COVID-19

Kita selalu bertanya-tanya bagaimana cara untuk mengurangi resiko penyebaran virus COVID-19. Mengutip melalui infeksiemerging, ada beberapa cara yang bisa diterapkan demi mengurangi resiko penyebaran COVID-19, di antaranya :

  1. Mencuci tangan menggunakan air dan sabun serta menggunakan hand sanitizer

Hal ini bertujuan agar dapat membasmi virus-virus yang menempel di tangan saat kita sedang beraktifitas. Cara ini memang terlihat sepele, namun penyebaran virus terkuat terbukti berasal dari sentuhan kontak fisik menggunakan tangan.

  1. Menjaga jarak dengan orang lain kurang lebih 1 meter

Menjaga jarak memang menjadi hal yang mungkin dapat membuat keeratan hubungan kita dengan seseorang menjadi terganggu namun cara ini dapat mengurangi resiko untuk kontak fisik dengan orang lain apalagi dengan mereka yang terlihat sedang tidak sepenuhnya sehat.

  1. Menggunakan masker dengan benar

Penggunaan masker yang benar yaitu masker harus menutupi permukaan mulut dan hidung sepenuhnya. Meski begitu, menurut halodoc, banyak masyarakat, khususnya para remaja, enggan menggunakan masker karena berpikir mereka yang menganggap bahwa COVID-19 tidak berbahaya seperti berita di media. Padahal dengan membiarkan permukaan hidung dan mulut tidak dilindungi sama saja memberikan celah pada masuknya virus COVID-19.

  1. Menjaga imunitas dan juga pola hidup sehat

Peningkatan daya tahan tubuh dapat dilakukan dengan makan makanan bergizi, berolahraga secara teratur, meminum vitamin serta menjaga pola tidur yang baik, apabila hal-hal tersebut dilakukan dapat menjaga kekebalan tubuh agar tubuh tidak mudah terserang penyakit dan terhindar dari virus COVID-19.

Kesimpulan

Jadi sungguh mengherankan ketika kita tidak dapat menerima bahwa kita hidup berdampingan dan menerima penyakit baru yang serius seperti COVID-19 tanpa berusaha secara aktif untuk menanggulanginya. Kabar baiknya, kita bisa menanggulanginya. Kita harus mulai merelakan bahwa kondisi dunia telah berubah dengan langkah adaptasi berdasarkan apa yang telah kita pelajari dari dua tahun terakhir. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun