Mohon tunggu...
Rahmayu Attri Murni
Rahmayu Attri Murni Mohon Tunggu... Guru - belajar dan terus belajar

Jangan hanya memandang dari salah satu sisi, agar pandanganmu tidak tersempitkan

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Malam Nujuh Likur

9 Mei 2019   05:29 Diperbarui: 9 Mei 2019   06:01 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Malam Nujuh Likur ( Malam Ke 27 )

Indonesia adalah Negara yang sarat dengan budaya dan tradisi, karena saya sekarang tinggal dibengkulu dan suami saya berasal dari Bengkulu selatan,maka saya akan mengangkat  kebiasaan/ tradisi masyarakat Bengkulu selatan dalam menyambut malam kedua puluh tujuh ramadhan yang disebut dengan malam nujuh likur, Nah apakah nujuh likur itu?

Malam nujuh likur artinya malam ke 27

Dalam tradisi mereka , mereka akan membakar lujuk, yaitu tempurung kelapa yang mereka susun vertical seperti obor,

Sebelum malam kedua puluh tujuh, anak -- anak sudah mengumpulkan tempurung sebanyak banyaknya, kemudian tempurung tersebut dilibangi pada bagian tengahnya, dan mereka akan membuat tiang untuk penyanggah tempurung agar bisa disusun vertical, mereka akan menyusun tempurung itu dengan setinggi -- tingginya sesuai dengan tempurung yang sudah mereka dapatkan yang mereka sebut dengan lujuk

Lujuk akan mereka bakar dimalam kedua puluh tujuh, selesai sholat taraweh, biasa memereka membakar didepan rumah masing -- masing, sepanjang jalan kita akan melihat banyak sekali lujuk didepan rumah penduduk, bahkan hamper semua rumah membuat lujuk, usai membakar lujuk mereka biasanya kumpul keluarga dan tetangga sambil memakan makanan yang sudah mereka siapkan, mereka akan mendiskusikan apa saja, menambah meriahnya malam kedua puluh tuju rahmadhan terebut.

Adat ini masih berjalan sampai sekarang, kalau anda pergi kedaerah Bengkulu Selatan dimalam kedua puluh tujuh rahmadhan, maka anda akan menyaksikan betapa meriahnya masyarakat menyambut malam itu, ini tradisi yang cukup unik didaerah kami dibulan ramadhan, tradisi ini masih dipertahankan karena mampu memperkaya tradisi Indonesia dan merupakan peninggalan lelur sehingga mereka sampai sekarang masih terus melaksanakannya dan mengajarkan kepada anak -- anak mereka, dengan nujuh likur tersebut merupakan pertanda juga bagi kita bahwa Ramadhan sementar lagi akan berlalu, masyarakat menyambutnya dengan suka cita karena sudah hamper selesai menunaikan ibadah puasa dan mereka menyambut hari yang fitri dengan suka cita yang mendalam.

Makna yang diambil dari malam nujuh likur adalah :

1. dengan adanya malam nujuh likur memberi tanda bahwa sebentar lagi ramadhan hampir usai, dan kita akan merayakan hari yang fitri

2. Malam nujuh likur menggambarkan pada malam kedua puluh tujuh itu kemungkinan turunnya malam penuh rahmad yang didamba setiap orang yang beriman, sehingga mereka akan menikmati malam penh rahmad tersebut bersama sanak, keluarga dan tetangga

3. Malam nujuh likur mempererat tali persauraan, mereka yang terlalu sibuk dengan kegiatannya meluangkan waktu buat bercengkrama bersama keluarga, sanak saudara dan tetangga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun