SEJARAH BERDIRINYA ATTHASILANI THERAVADA INDONESIA
Oleh. Atthaslani Gunanandn
Atthasilani Theravada Indonesia mulai dikenal masyarakat di Indonesia pada tahun 2007. Sejak dibukannya kesempatan bagi para wanita bisa menjalani kehidupan viharawati sekaligus mendapatkan pendidikan di Lembaga Pendidikan Sekolah Tinggi Agama Buddha, STAB Kertarajasa, Batu.
Kiprah Atthaslani mulai dikenal dan dikenal masyarakat, tidak hanya di bidang pendidikan sekolah kota, desa maupun pedalaman, kiprah atthaslani juga berkembang di bidang sosial dan budaya, baik masyarakat Buddhis, maupun masyarakat secara umum di Indonesia.
Mengingat kebutuhan akan pentingnya wadah bagi para wanita yang menjalani kehidupan suci, sekaligus mengembangkan segala potensi dan kegiatannya, maka Sangha Theravada Indonesia menenangkan agar ada wadah untuk para Atthasilani untuk menjalani kehidupannya menjadi lebih nyaman, leluasa baik secara individu, kelompok, maupun beraktivitas. Kemudian, dibuatlah surat permohonan kepada Sangha agar dapat memberikan keputusan mengenai pembentukan wadah ASTINDA ini.
Mengingat perjalanan panjang sejarah muncul dan tenggelamnya praktik latihan yang dijalani oleh para wanita sebagai seorang yang meninggalkan kehidupan perumah tangga dan menginginkan kehidupan suci tidak mudah menentukan pembentukan wadah ini.Â
Namun dengan pertimbangan yang sangat jelas bahwa Atthaslani adalah seorang wanita yang menjalani kehidupan suci dengan meninggalkan hidup berumah tangga, menjalankan delapan latihan sla sebagai dasar latihan dan praktik Ajaran Guru Agung Buddha dalam kehidupan sehari-hari, maka para Atthaslani sudah sepatutnya membangun kehidupan bersama untuk berlangsung latihan dalam kelompok bukan sebagai bhikkhuni namun juga bukan sebagai upasika prumah tangga.
Akhirnya, berdasarkan keputusan Rapat Pimpinan III/2017 Sangha Theravda Indonesia, yang diadakan di Vihara Veluvana Klumpang, Deli Serdang, Sumatera Utara, Sangha Theravda Indonesia menyetujui dan memutuskan dibentuk wadah atau lembaga bagi para Atthaslani. Maka sebagai hasilnya, pada hari Jum'at, tanggal 22 Desember 2017, di Pusdiklat Buddhis Sikkhadama Santibhumi, Bumi Serpong Damai, Sektor VII Blok C No. 6, Tangerang Selatan, dibentuklah Lembaga Perkumpulan Atthaslani Theravda Indonesia yang disingkat dengan nama sebutan ASTINDA.
Pada peristiwa pengukuhan dan pendeklarasian Piagam ASTINDA tersebut hadir 12 Bhikkhu Anggota Sangha Theravda Indonesia dan 10 Atthaslani, diantaranya sebagai berikut:
Bhikkhu Sangha Theravada Indonesia
1. Y.M. Sukhemo, Mahthera