Mohon tunggu...
Atika Wahidhotul Nafakhna
Atika Wahidhotul Nafakhna Mohon Tunggu... Mahasiswa Gizi

Hai, aku Tika! Mahasiswa Gizi Universitas Tidar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bakpia Lebih dari Sekadar Oleh-Oleh Khas Yogyakarta

17 Juni 2025   01:33 Diperbarui: 17 Juni 2025   01:40 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bakpia rasa durian (Sumber: bakpiajuwarasatoe.com)

Dampak Sosial dan Ekonomi
Keberadaan bakpia tidak hanya memperkaya kuliner Yogyakarta, tetapi juga memberikan dampak besar bagi kehidupan masyarakat. Industri bakpia telah menjadi penggerak utama sektor UMKM dengan membuka lapangan kerja bagi ratusan warga, mulai dari produksi sampai distribusi. Daerah Pathuk menjadi contoh nyata bagaimana bakpia mengubah perekonomian kawasan. Wilayah ini berkembang menjadi sentra oleh-oleh dengan ratusan toko dan pabrik rumahan yang menyerap tenaga kerja lokal. Tidak hanya memberikan penghasilan, industri bakpia juga meningkatkan keterampilan kewirausahaan generasi muda. Sektor pariwisata turut merasakan manfaatnya. Wisatawan tidak hanya membeli bakpia sebagai oleh-oleh, tetapi juga tertarik melihat langsung proses pembuatannya sebagai bagian dari wisata kuliner. 

Strategi Pelestarian di Era Modern
Agar bakpia tetap relevan di tengah arus globalisasi kuliner, diperlukan strategi pelestarian yang tepat. Digitalisasi UMKM bakpia melalui pemasaran online via e-commerce dan media sosial seperti Instagram atau TikTok menjadi langkah penting. Sertifikasi halal, pelabelan gizi, dan inovasi kemasan juga krusial untuk menarik konsumen muda yang lebih sadar kesehatan.
Promosi budaya melalui event kuliner atau kolaborasi dengan sektor pariwisata dapat memperluas jangkauan bakpia di tingkat nasional maupun internasional. Pelibatan generasi muda dalam pelestarian melalui edukasi dan inkubasi bisnis terbukti efektif menjaga keberlanjutan produk lokal.
Bakpia adalah bukti nyata bagaimana semangat kewirausahaan dapat menjadi jembatan budaya. Para imigran Tionghoa seperti Kwik Sun Kwok dan Liem Bok Sing tidak hanya mengejar keuntungan, tetapi juga berperan dalam penyebaran budaya. Mereka bersedia beradaptasi dan berbagi pengetahuan kuliner, mengubah makanan etnis menjadi makanan lokal yang diterima luas.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun