Saya dan teman-teman di Cendekiawan Kampung bermimpi, jika dalam lima tahun kita bisa memfasilitasi beasiswa kuliah S1 untuk 200 anak saja, maka kita telah menciptakan kekuatan yang dahsyat. Jika mereka membuat gerakan kecil saja di kampung masing-masing, maka itu bukan lagi menjadi kecil tatkala seluruh titik itu berada dalam garis ketersambungan dan ketersalingan (connect the dots).Â
Jika mereka menjadi kepala desa atau tokoh di kampungnya, maka dana desa akan menjadi signifikan peruntukkannya, terutama dalam menopang pembangunan sumber daya manusia.Â
Jika  satu, dua, tiga, sepuluh, seratus, dua ratus kampung dipimpin oleh para cendekiawan yang berkhidmat untuk kampungnya, visi mereka tentang kampung serupa, maka kampung akan menjadi gugusan cahaya yang menerangi Indonesia tercinta. Cita-cita membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan menjadi semakin dekat untuk diwujudkan.Â
![Genius Kampung Angkatan 1 & 2 mengikuti pembekalan sebelum berangkat untuk studi di kampus masing-masing (dok. CK, 2020)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/12/30/ck-even-pgk2020-5feca70d8ede48681511ae93.jpg?t=o&v=555)
![Senyum anak kampung yang memiliki tas sekolah baru (dok. CK, 2020)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/12/30/tas-mh-5fecaa0f8ede4850b9702ff5.jpeg?t=o&v=555)