Mohon tunggu...
Annisa Tiara
Annisa Tiara Mohon Tunggu... -

Prove me you're not a figment of my imagination. Prove me you are not a part of an illusion. And last, define the 'truth' for me.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Si Tuli dan Si Bisu

17 Januari 2012   12:13 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:46 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Awal dan akhir, bisu.

Terlontar ujung ke ujung, namun segaris.

Awal berakhir dengan awalan baru.

Selalu seperti itu,

Tak pernah kian berhenti,

Mereka terus berputar dalam kefanaan.

Aku berawal sebuah nafas,

Aku berakhir sehela nafas.

Diantara awal dan akhir aku belajar,

Ilmu kuasa dasyatnya cinta.



Aku dan kamu, tuli.

Berhimpit satu millimeter dan segaris.

Mata coklat di bawah matahari,

Dengan ombak laut merdu bernyanyi.

Mereka bisa bilang banyak tentang antara.

Namun si tuli, tidak bisa mendengar melodi mereka.

Biar mereka berbicara dengan tembok,

Biar kita di dunia kita sendiri.

Hanya berbicara bahasa hati.



Biarkan awal dan akhir berputar dalam kefanaan.

Hidup dan kelanjutannya akan

Terus begini.

Biarkan aku dan kamu berputar dalam dunia sendiri.

Seperti itu, aku akan mencintaimu

Terus begini.



Untukmu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun