Penelitian oleh Newport (2016) menunjukkan bahwa deep work, yakni kerja dalam kondisi fokus tinggi tanpa gangguan, menghasilkan pemahaman yang lebih mendalam dan produktivitas yang lebih tinggi dibandingkan belajar dengan distraksi (Newport, 2016).
Beberapa strategi yang bisa diterapkan adalah:
*Teknik Pomodoro: Belajar dalam interval 25 menit dengan istirahat 5 menit.
*Time Blocking: Menjadwalkan waktu spesifik untuk setiap tugas.
*Eliminasi Distraksi: Menonaktifkan notifikasi dan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.
6. Tidak Bergantung pada Motivasi, tetapi Disiplin
Banyak mahasiswa sering menunggu "mood" yang tepat untuk belajar. Di Oxford, belajar diperlakukan sebagai sebuah kewajiban, bukan sekadar aktivitas yang bergantung pada motivasi.
Dalam studi oleh Duckworth et al. (2007), ditemukan bahwa grit---kombinasi dari passion dan ketekunan---lebih menentukan kesuksesan akademik dibandingkan IQ (Duckworth, Peterson, Matthews, & Kelly, 2007).
Cara menerapkan prinsip ini adalah dengan menetapkan rutinitas belajar harian yang konsisten, membuat target yang jelas, dan menghindari prokrastinasi dengan teknik seperti two-minute rule---jika sebuah tugas bisa diselesaikan dalam dua menit, segera kerjakan tanpa menunda.
Kesimpulan
Metode belajar mahasiswa Oxford bukanlah sesuatu yang mustahil untuk diterapkan. Dengan membaca secara aktif, menulis untuk memahami, belajar sebelum kuliah, mengajarkan orang lain, menerapkan manajemen waktu yang disiplin, dan mengandalkan disiplin daripada motivasi, kita dapat meningkatkan efektivitas belajar secara signifikan.