Mohon tunggu...
asyam shobir
asyam shobir Mohon Tunggu... Jurnalis - penggiat literatur budaya

Jurnalis Klikers

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sepenggal Kisah Bajaj Tua Sisa Putihnya GBK

9 April 2019   10:08 Diperbarui: 9 April 2019   10:12 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kemarin, terus terang saya kesiangan datang dan hadir mengikuti kampanya akbar #PrabowoSandi di GBK. Sesuatu hal yg dulu pantang saya lakukan, ikut2an kumpulan kampanye politik,apalagi buat sang isteri yang sebelumnya awam dan tidak bgitu peduli dengan urusan politik.

Harap dicatat yaa... Kami datang bukan sebagai kader partai, bukan juga anggota resmi relawan, apalagi pemuja yg taqlid buta kepada orang perseorangan-Naudzubillah- . 

Kami datang sebagai manusia, individu warga NKRI yg berusaha  mencerna dan menimbang dengan akal sehat tentang kejadian demi kejadian, hiruk pikuk kehidupan berbangsa dan bernegara dalam 4 tahun terakhir ini, dimana banyak peristiwa dan kejadian yang menjungkirbalikkan akal sehat dan menyakiti nurani dan rasa keadilan kami sebagai rakyat di era rezim saat ini....

Ada beberapa cerita menarik yg kami alami sepanjang pagi sampai siang kemarin. Pertama, sewaktu kami menyambung perjalanan ke GBK dari halte busway di Kebayoran Lama menggunakan bajaj. 

Karena terburu2 tanpa sempat tawar menawar ongkos, kami langsung duduk dan minta diantarkan sedekat mungkin ke kawasan GBK di Senayan, dan ajaibnya Pak Man nama pengemudi bajaj yg belakangan kami ketahui tanpa banyak bertanya langsung tancap gas meliuk2 mengambil jalan2 tikus utk menghindari jalan2 protokol yg sdg ditutup utk sterilisasi.

Sambil mengemudikan bajajnya dan ditingkahi raungan suara khas dari knalpot bajaj, Pak Man bertanya ;
: "Mau ikut kampanye Prabowo ya Pak?"  Lalu saya jawab ;
: "Iya pak, cuman kami terlambat dan kesiangan.."
: "Saya juga dari sana pak tadi malam dari jam 3 pagi ikut bermunajat dan pulang setelah shubuh berjamaah, karena saya harus narik untuk cari makan anak isteri..."


Dukkkkk.... serasa tersentuh hati saya mendengar cerita beliau... Belum sempat saya berikan respons, Beliau melanjutkan :

: "Saya sebetulnya ingin ikut sampai selesai Pak, ingin mendengar langsung orasi dan janji2 Pak Prabowo, tapi karena saya harus narik untuk cari duit buat bayaran sekolah anak bungsu saya yang mau ujian besok..."

: "Nggak apa2 pak, mencari nafkah buat keluarga adalah hal yang paling utama. Bapak tidak usah ragu dan galau dengan janji2 Beliau, do'akan saja dan pastikan di TPS nanti Bapak pilih 02 agar membuka jalan Pak Prabowo dan Sandi utk merealisasikan janji2nya...." timpal saya.

: "Iya pak, Insya Allah saya dan keluarga juga kawan2 pengemudi bajaj yang lain sudah bertekad untuk andil dalam perubahan..." jawabnya., "Semoga pak Prabowo tidak ingkar janji seperti pemimpin2 yg sekarang..." lanjutnya

: " Aamiin Pak... harapan Bapak itu sama perais dengan harapan puluhan juta rakyat Indonesia yanv lainnya.

Tidak terasa bajaj sudah sampai di kawasan Hang Lekir menuju bundaran senayan, dan Pak Man menghentikan bajajnya sambil berkata:

: "Maaf pak, saya hanya bisa sampai sini, udah nggak bisa lebih dekat lagi..." dengan mimik muka menyesal.
; " oh iya, nggak apa2 pak, teima kasih.."jawab saya sambil mengambil dompet di saku celana, lalu saya tanya, "Berapa pak?"

Luar Biasa... Pak Man menolak untuk dibayar atas jasanya mengantarkan kami ke kawasan Senayan, seraya berkata ; "Nggak usah pak, nggak usah bayar, saya IKHLAS dan hanya ini mungkin yg bisa saya sumbang secara tdk langsung utk mendukung Bapak, tolong sampaikan saja ke Pak Prabowo dan Bang Sandi agar komit dengan janji2nya..."ucapnya..

Saya tertegun dan terharu dengan apa yang Pak Man katakan, seorang pengemudi bajaj yang mungkin tidak sempat mengenyam pendidikan terlalu tinggi tapi mampu membaca dan merasakan keadaaan negara saat ini. Dan keinginan kuatnya untuk ikut andil berkontribusi dalam semangat PERUBAHAN.

Sambil bersalaman dan menyelipkan 2lembar uang berwarna merah ke dalam geggaman tangannya, saya beranjak setengah berlari dan menggandeng tangan isteri saya. Samar2 saya dengar pak Man berterriak, "Pak...pak ini banyak banget... "; Sekilas saya menoleh dan tersenyum sambil mengacungkam salam dan berkata dalam hati, "Nggak apa2 pak Man saya juga ikhlas...dan saya mohon izin membagikan cerita ini sebagai bahan penyemangat dan inspirasi bagi rakyat yang sama2 ingin perubahan......"

PS: untuk teman2 yg punya akses ke ring-1 nya pak Prabowo Sandi, mohon bantuannya utk menyampaikan dan mengabarkan besarnya harapan rakyat kecil seperti Pak Man ini....Lihat bagaimana senyum pengharapan dan optimisme orang2 seperti Pak Man ini jangan sia2kan dan khianati keikhlasan pengorbanan mereka.......

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun