Mohon tunggu...
asyam shobir
asyam shobir Mohon Tunggu... Jurnalis - penggiat literatur budaya

Jurnalis Klikers

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sepenggal Kisah Bajaj Tua Sisa Putihnya GBK

9 April 2019   10:08 Diperbarui: 9 April 2019   10:12 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tidak terasa bajaj sudah sampai di kawasan Hang Lekir menuju bundaran senayan, dan Pak Man menghentikan bajajnya sambil berkata:

: "Maaf pak, saya hanya bisa sampai sini, udah nggak bisa lebih dekat lagi..." dengan mimik muka menyesal.
; " oh iya, nggak apa2 pak, teima kasih.."jawab saya sambil mengambil dompet di saku celana, lalu saya tanya, "Berapa pak?"

Luar Biasa... Pak Man menolak untuk dibayar atas jasanya mengantarkan kami ke kawasan Senayan, seraya berkata ; "Nggak usah pak, nggak usah bayar, saya IKHLAS dan hanya ini mungkin yg bisa saya sumbang secara tdk langsung utk mendukung Bapak, tolong sampaikan saja ke Pak Prabowo dan Bang Sandi agar komit dengan janji2nya..."ucapnya..

Saya tertegun dan terharu dengan apa yang Pak Man katakan, seorang pengemudi bajaj yang mungkin tidak sempat mengenyam pendidikan terlalu tinggi tapi mampu membaca dan merasakan keadaaan negara saat ini. Dan keinginan kuatnya untuk ikut andil berkontribusi dalam semangat PERUBAHAN.

Sambil bersalaman dan menyelipkan 2lembar uang berwarna merah ke dalam geggaman tangannya, saya beranjak setengah berlari dan menggandeng tangan isteri saya. Samar2 saya dengar pak Man berterriak, "Pak...pak ini banyak banget... "; Sekilas saya menoleh dan tersenyum sambil mengacungkam salam dan berkata dalam hati, "Nggak apa2 pak Man saya juga ikhlas...dan saya mohon izin membagikan cerita ini sebagai bahan penyemangat dan inspirasi bagi rakyat yang sama2 ingin perubahan......"

PS: untuk teman2 yg punya akses ke ring-1 nya pak Prabowo Sandi, mohon bantuannya utk menyampaikan dan mengabarkan besarnya harapan rakyat kecil seperti Pak Man ini....Lihat bagaimana senyum pengharapan dan optimisme orang2 seperti Pak Man ini jangan sia2kan dan khianati keikhlasan pengorbanan mereka.......


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun