Jakarta, Â meskipun kelak tidak lagi menjadi ibukota negara, dan pindah ke pulau Kalimantan. Namun Jakarta tetap the best. Karena Jakarta adalah kota hidup dan sejarah bangsa. Struktur bangunan ibukota negara baru boleh saja canggih dan megah, serta mewah. Namun marwah sejarah kebangsaan tetap masih berada di Jakarta, takkan bisa tergantikan dan bisa tak dipindahkannya.
Di Jakarta masih menyimpan sejarah kebangsaan. Dan hal itu dapat dilihat dari situs situs sejarah didalam kota Jakarta . Selain bandar udara Halim Perdana Kusuma, ada juga bandar udara Kemayoran, bandara nasional dan internasional. Semasa sekolah dasar, saya sering merasakan senang dan juga terganggu jika ada pesawat terbang hendak mendarat di Bandara Kemayoran. Karena tempat tinggal saya dan keluarga diwilayah Kemayoran. Selain suaranya yang sangat besar dan menggangu telinga pendengaran, badan pesawat yang lebar dan besar itu terlihat seperti akan jatuh dan menabrak pemukiman warga masyarakat. Mengerikan sekali jika melihatnya.Â
JAKARTA PEDULI
 Seiring berjalannya waktu Jakarta pun mengalami perubahan perubahan yang sangat signifikan: Antara lain : Perubahan pada jumlah penduduk, perubahan kepemimpinan,  perubahan struktur bangunan, perubahan sosial-ekonomi, dan termasuk perubahan teknologi transfortasi dan komunikasi didalamnya.
Teknologi transfortasi dan komunikasi benar benar pesat kemajuannya, dan sangat susah dihindari kehadirannya. Kata Alfin Toffler, "teknologi itu serupa virus yang berbahaya dan dapat mematikan".Â
Teknologi adalah suatu sistem yang mengikat keseluruhan unsur unsur (komponen) Â didalamnya. Dan jika ada salah satu bagiannya terlepas, maka sistem itu tidak akan dapat berfungsi dan mati. Dan itulah istilah yang digunakan Alvin Toffler, Â sebagai "virus ". Exampleir: Pada teknologi handphone atau smarphone. Pada teknologi handphone tidak hanya terdapat mindboard. Â Tetapi juga ada battery dan alat pengisi battery (charger). Jika tak ada battery didalamnya, Â maka handphone pun tidak akan berfungsi dan mati. Atau ada battery. Namun battery nya mati dan tidak diisi, maka handphone pun takkan dapat menyala. Mati.Â
Demikian pula dengan perubahan infrastruktur jalan dan bangunan di Jakarta, benar benar mengalami perubahan yang sangat signifikan. Bahkan boleh dikatakan sangat ektrem. Di Jakarta akan sangat sulit sekali menemukan halaman luas dengan pohon pohon hijaunya dihalaman rumah, Â dan menyaksikan riak air sepanjang slogan perkampungan. Jakarta, Â tidak hanya telah berdiri keangkuhan bangunan bangunan menjulang tinggi dan berlantai lantai didalamnya. Tetapi juga sepanjang gorong gorong sudah ditutup dengan rapat beton, sehingga warga Jakarta mengalami kesulitan untuk bercermin diatas permukaan air selokan yang bersih dan bening.Â
Untuk mendapatkan udara segar dan terbuka, Â dengan pepohonan yang hijau sejuk dipandang mata, warga Jakarta terpaksa harus keluar rumah mengayuh sepeda dan menggunakan kendaraan bermotor.Â
Untuk berjalan kaki dijalan raya (trotoar) warga Jakarta pun mengalami kesulitan dan harus melipir kepinggir, Â lantaran jalan yang diperuntukkan bagi pejalan kaki itu juga sering dilalui oleh kendaraan bermotor roda dua, untuk dapat melepaskan dari kemacetan lalu lintas. Sehingga tidak mengherankan jika kecelakaan pun senantiasa mengintai warga masyarakat Jakarta, baik bagi pejalan kaki maupun pengendara kendaraan.Â
Teknologi komunikasi pun identik. "Dunia dalam genggaman, " demikian nyanyian manusia (kapitalis) modern meyakinkan warga masyarakat didunia, tak terkecuali Indonesia. Dan teknologi itu ialah handphone, Â smartphone. Untuk belanja barang barang yang kita suka, kita dapat mengklik pada keypad smartphone. Demikian pula untuk melakukan transaksi di perbankan dan bursa saham.Â
Berita berita lokal, nasional, dan internasional pun dapat dengan mudah diakses melalui handphone. Bahkan untuk mendapatkan layanan seksual dari perempuan perempuan cantik dan seksi, pun cukup dengan memencet tombol di monitor smarphone. Sangat luar biasa perkembangan dan kemajuan teknologi dibidang komunikasi.
