Mohon tunggu...
Aswatun Hasanah
Aswatun Hasanah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Jambi

Mahasiswa Prodi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Universita Jambi

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Politik Uang di Kalangan Masyarakat "Rusak Demokrasi"

3 Maret 2023   07:59 Diperbarui: 3 Maret 2023   08:00 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Politik uang adalah upaya mempengaruhi orang lain dalam imbalan materi atau jual beli suara pada proses politik dankekuasaan serta tindakan membagi-bagikan uang baik milik pribadi atau partai untuk mempengaruhi suara pemilih

Persepsi terkait praktek money politik di masyarakat dianggap bukan suatu dosa atau kesalahan dalam pemilu, tetapi masyarakatmalah beranggapan kandidat yang tidak ada uangnya, jangan harap akan dipilih. Setelah terpilih, pemenang bermungkinan besar akan menggunakan kekuasaan untuk mengganti uangnya, ini sudah menjadi siklus politik yang bisa menghambat pembangunan dan merusak tatanan demokrasi.

Politik uang yang terjadi dalam masyarakat kesenangannnya itu hanya sesaat saja, namun kebiasaan dalam menerima politik uang dampaknya sangat buruk bagi sistem demokrasi kita, karena dengan menerima politik uang adalah salah satu bentuk dukungan untuk menciptakan pemimpin-pemimpin yang punya banyak potensi untuk melakukan korupsi, karena untuk berpolitik itu para calon  mengeluarkan modal yang besar, ketika sudah jadi makan dia akan berfikir bagaimana cara untuk mengembalikan modal yang telah ia keluarkan makan itu yang menjadi pemicu ia untuk korupsi.

Politik uang itu sangat berbahaya bagi demokrasi kita saat ini, karena akan menghasilkan pemimpin dengan kualitas rendah, serta juga akan melemahkan politisi atau instusi demokrasi itu sendiri. Politik uang juga dikatakan sebagai jebakan untuk rakyat , karena seseorang yang menggunakan uang untuk mencapai tujuannya yang sebenarkan sedang menyiapkan perangkap untuk menjebak rakyat. Dalam hal ini rakyat tidak diajak untuk sama-sama memperjuangkan perubahan, tetapi diarahkan untuk hanya memenangkan sang calon, setelah sang calon tepilih maka tidak akan ada sesuatu yang akan diperjuangkan karena sang calon akan sibuk selama periode tertentu untuk mengembalikan kerugiannya. Oleh karena itu jadilah kita sebagai rakyat biasa jadilah pemilih yang cerdas dan memberanikan diri untuk tidak menerima politik uang dalam bentuk apapun dari para calon. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun