Mohon tunggu...
astyazahra
astyazahra Mohon Tunggu... mahasiswa

mahasiswa pendidikan agama islam fakultas ilmu tarbiyah dan keguruan

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Vasektomi dan KB Perempuan: Saatnya Islam Bicara Soal Keadilan Reproduksi

21 Mei 2025   05:54 Diperbarui: 21 Mei 2025   05:56 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Isu vasektomi baru-baru ini bikin heboh jagat media sosial dan pemberitaan nasional. Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengusulkan agar pria dari keluarga prasejahtera yang ingin menerima bantuan sosial diwajibkan ikut program KB melalui vasektomi. Tak butuh waktu lama, usulan ini langsung menuai protes keras dari Majelis Ulama Indonesia (MUI), Komnas HAM, sampai aktivis kesehatan reproduksi.

Kenapa vasektomi jadi isu sensitif? Dan bagaimana sebenarnya pandangan Islam terhadap vasektomi dan kontrasepsi secara umum? Mari kita kupas satu per satu.

Fakta di lapangan menunjukkan bahwa mayoritas beban KB masih ditanggung perempuan. Menurut data Indonesia Demographic and Health Survey (IDHS) tahun 2022, sekitar 61% perempuan usia subur menggunakan alat kontrasepsi, sementara hanya 0,2% pria yang menjalani vasektomi. Sebagian besar laki-laki lebih memilih metode "alami", dan masih banyak yang enggan terlibat aktif dalam urusan kontrasepsi.

Padahal, metode kontrasepsi seperti pil, suntik, atau implan memiliki efek samping yang tak ringan bagi perempuan. Sementara vasektomi justru lebih aman, tanpa efek hormonal, dan secara medis relatif sederhana. Berikut perbandingan nyata dari efek kontrasepsi antara perempuan dan laki-laki:

Efek Kontrasepsi Perempuan (Pil/Suntik/Implan/IUD):

1. Gangguan hormon (haid tidak teratur, jerawat, mood swing)

2. Kenaikan berat badan

3. Risiko pembekuan darah, hipertensi, bahkan kanker tertentu

4. Penurunan libido

5. Efek jangka panjang pada kesuburan jika digunakan terus-menerus

6. Prosedur IUD atau tubektomi bersifat invasif dan bisa sangat menyakitkan

Efek Vasektomi (KB Laki-Laki):

1. Prosedur 10-30 menit tanpa rawat inap

2. Tidak memengaruhi hormon, gairah seksual, atau kemampuan ereksi

3. Rasa nyeri ringan pascaoperasi, biasanya pulih dalam 1-2 hari

4. Risiko komplikasi sangat rendah (kurang dari 1%)

5. Sifatnya permanen, tapi bisa dibalik lewat prosedur tertentu (walau tidak selalu berhasil)

Dengan kata lain, dari segi medis, KB laki-laki (khususnya vasektomi) jauh lebih ringan dan minim risiko dibandingkan berbagai metode KB untuk perempuan. Namun, mengapa justru perempuan yang selalu dibebani?

Dalam Islam, konsep keluarga dan keturunan sangat dijaga. Namun, bukan berarti Islam menolak KB. Mayoritas ulama membolehkan penggunaan kontrasepsi, selama tidak membahayakan, bersifat sementara, dan dilakukan atas dasar kesepakatan suami-istri. MUI sendiri melalui Fatwa Nomor 3 Tahun 2005 menyatakan bahwa KB dibolehkan untuk tujuan maslahat seperti menjaga kesehatan ibu, ekonomi keluarga, atau jarak kelahiran. Metode permanen seperti vasektomi atau tubektomi bisa dibolehkan hanya jika ada alasan medis yang sangat kuat dan tidak ada alternatif lain.

Islam menekankan keadilan (al-'adl) dan musyawarah (tashawur) dalam rumah tangga. Jika perempuan bisa menjalani prosedur medis rumit demi mengatur kehamilan, laki-laki pun sepatutnya membuka diri untuk ikut ambil peran tanpa paksaan, tentu saja. Mengubah persepsi bahwa vasektomi bukanlah simbol kelemahan, melainkan tanggung jawab, adalah bagian dari dakwah keadilan dalam rumah tangga. KB bukan hanya tanggung jawab biologis, tetapi juga moral.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun