Setiap orang punya kampung tempat ia dilahirkan (tau kana naria ngapana)
Kampung halaman sulit untuk dilupakan (ngapa riva kita niote rai nikalingasi)
Meskipun kita telah pergi jauh (bara kita nakavaomo)
Bayangannya tetap mengejar (vayona kana neraga)
Apalagi ketika puasa dan Lebaran (nosintou bo puasa ante buka oge)
Kampung halaman selalu memanggil (ngapa kana nepokio)
Menggetarkan hati yang sulit diungkapkan.(nontabu lara bara beriva)
Para perantau kebanyakan anak kampung (topo sumomba,nadea ngana dako ri ngapa)
Tradisi pulang kampung selalu jadi dambaan.(manjili ri ngapa nipodamba)
Meski kondisi tidak selalu mengizinkan, (mau rai nadupa)
rasa rindu tetap ada. (kalentora kana naria)