Mohon tunggu...
Emmanuel Astokodatu
Emmanuel Astokodatu Mohon Tunggu... Administrasi - Jopless

Syukuri Nostalgia Indah, Kelola Sisa Semangat, Belajar untuk Berbagi Berkat Sampai Akhir Hayat,

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bunga Bunga Bahagia (1)

6 Maret 2012   02:57 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:27 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

(perbedaan)

Bunga-bunga bahagia adalah pemandangan indah dalam kehidupan. Itu bagaikan taman bunga dengan aneka rupa dan warna bunga. Memang ada banyak pemandangan buruk rupa. Itu bayangkan seperti rusaknya hutan oleh penebangan dan pembalakan liar hutan lindung yang mau membagi harapan. Rumput layu masih lebih menyejukkan daripada gedung bertingkat dengan lampu-lampu redup penuh kemaksiatan.

Bunga-bunga bahagia hendak menyampaikan pemandangan pilihan diantara bahasan menyesakkan dikancah pustaka kita. Bahasan itu sendiri selalu layak saji dan bisa diterima manakala atas dasar realita yang monumental maupun yang hanya keseharian saja. Sayangnya memang panorama negeri ini sedang diselimuti awan hitam menyeramkan.

Bunga bunga bahagia dapat lebih dinikmati oleh mereka yang lebih suka pada keanekaragaman bukan keseragaman. Bunga bunga bahagia adalah kebahagiaan bagi mereka yang gemar dan tidak alergi pada perbedaan. Sebab bagi mereka perbedaan adalah memperkaya pilihan dan menambah wawasan dan kebebasan memilih. Perbedaan adalah kekayaan kebersamaan. Kebersamaan yang diantara meraka yang tidak seragam. Kebersamaan yang berseragam itu kebersamaan yang ramping. Hanya mereka yang sungguh mau melihat perbedaan dapat mengalami dan menikmati keunikan pribadi dan sedemikian rupa juga menikmati keunikan diri sendiri.

salam bahagia untuk anda....


Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun